Aksi Nekat Seorang Dokter Lukai Diri Sendiri Pakai Jarum Suntik Usai Bertengkar dengan Istri di Bali
SCJ (33) seorang dokter yang bekerja pada rumah sakit pemerintah nekat melukai dirinya sendiri dengan menggunakan jarum suntik di Denpasar, Bali.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - SCJ (33) seorang dokter yang bekerja pada rumah sakit pemerintah nekat melukai dirinya sendiri dengan menggunakan jarum suntik di Denpasar, Bali.
Aksi melukai diri sendiri sendiri tersebut dipicu persoalan keluarga.
SCJ nekat menyiksa diri dengan cara menggores pergelangan kaki pakai jarum suntik setelah bertengkar dengan istrinya PR (29)
Diketahui jika keduanya sudah berselisih selama dua tahun terakhir.
Setiap bertengkar, sang dokter tersebut kerap melakukan tindakan di luar kendali dengan melukai diri sendiri.
Hingga terjadi peristiwa di Jalan Badak Agung XVII, Sumerta Kelod, Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali pada Minggu 2 Januari 2022 sekitar pukul 23.20 wita.
Aksi sang dokter sempat membuat heboh tetangganya, karena SCJ ditemukan bersimbah darah di rumahnya.
Baca juga: Pria Banyuwangi Tewas Diduga Akibat Lakalantas di Denpasar
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur Iptu Erick Wijaya Siagian mengungkapkan sang dokter ditemukan di kamar mandi tempat tinggalnya.
"Dia ditemukan dalam posisi duduk di lantai kamar mandi. Terdapat luka dan darah di urat pena kaki kirinya," ujar Iptu Erick Wijaya Siagian, Senin 3 Januari 2022.
Saat itu SCJ ditemukan dalam kondisi lemas dan masih sadar, ia memakai pakaian celana kolor warna hitam tanpa mengenakan baju.
Bahkan di sekitar lokasi petugas menemukan dua buah jarum suntik.
"Di dekatnya, ditemukan ada dua jarum suntik yang diduga digunakan untuk melukai dirinya," tambahnya.
Kronologi kejadian
Berdasarkan informasi yang Tribun Bali himpun, kejadian ini berawal saat pasangan suami istri itu berselisih dan terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada Minggu 2 Januari 2022 sekitar pukul 22.00 wita.
Sekitar pukul 23.00 wita, sang istri kabur dari tempat tinggalnya bersama anaknya dan menyelamatkan diri ke rumah tetangganya yang juga seorang saksi mata.
Tak berselang lama, PR kemudian menerima pesan singkat berupa foto dari sang suami via whatsapp.
Dimana dalam pesan tersebut memperlihatkan SCJ dalam keadaan berdarah-darah di kamar mandi.
Namun dalam aksinya, sang istri justru tidak menghiraukan suaminya.
Baca juga: Warga Denpasar Terjatuh dari Sepeda Motor Lalu Meninggal Dunia, Sebelumnya Korban Sempat Kejang
"Alasannya, karena SCJ sudah sering melakukan hal seperti itu, kabarnya untuk mencari perhatian sang istri," ujarnya.
Sesaat kemudian sekitar pukul 23.55 wita, saksi yang juga tetangganya melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian dan Linmas Sumerta Kelod serta BPBD Kota Denpasar.
Setelah dicek, SCJ didapati dalam kondisi berlumuran darah di bagian urat pena kaki kirinya hingga membasahi lantai kamar mandi.
Mendapati SCJ dalam kondisi lemas, petugas kemudian membawa pria tersebut ke Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali.
Baca juga: Pria di Denpasar Ditemukan Tewas di Rumah Kontrakan, Diperkirakan Sudah 6 Hari Meninggal
Dari kejadian ini, PR menjelaskan kepada pihak kepolisian jika ia dan sang suami sering berselisih alias bertengkar hingga berujung KDRT.
Oknum dokter dan sang istri yang telah menikah selama dua tahun hingga dikaruniai satu orang anak ini.
Menanggapi hal ini, Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur Iptu Erick Wijaya Siagian bersama anggotanya tengah melakukan upaya atau langkah untuk menyelesaikan perkara ini.
"Langkah sejauh ini, masih menunggu pelaku percobaan bunuh diri pulih," katanya.
Upaya Mediasi
Menurut Iptu Erick Wijaya Siagian, saat ini pihaknya masih mencoba memediasi pasangan suami istri (pasutri) tersebut.
"Untuk saat ini belum (mediasi), masih menunggu kedua belah pihak siap dulu," ujar Iptu Erick Wijaya Siagian, Selasa 4 Januari 2022.
Baca juga: Pria Jakarta Tewas dalam Kamar Hotel di Wilayah Denpasar Selatan
Ia berharap dengan ditempuhnya mediasi bisa menghindari terjadinya tindakan KDRT.
"Kita (ingin) mediasikan guna tidak terjadi kejadian serupa, serta mencegah munculnya tindakan pidana berupa KDRT yang selama ini terjadi," ujarnya.
Catatan:
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(Tribunbali.com/ Firizqi Irwan)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Bertengkar dengan Istri, Oknum Dokter di Denpasar Nekat Menyiksa Diri Pakai Jarum