Kereta Si Gombar Cibatu - Garut yang Sempat Jadi Kenangan Manis Warga Garut, Beroperasi Lagi
Masyarakat yang pernah merasakan sensasi naik kereta api dari Stasiun Cibatu ke Stasiun Garut Kota, akan merasakan kembali kenangan indah.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - REAKTIVASI jalur kereta Cibatu-Garut Kota tidak lama lagi akan segera terlaksana.
Jalur kereta api yang sudah mati suri selama 37 tahun tersebut menjadi kabar gembira bagi masyarakat Garut.
Masyarakat Garut memang memiliki kenangan manis bersama lokomotif-lokomotif di jalur ini, terutama lokomotif CC5001, yang juga dikenal dengan panggilan Si Gombar atau Si Gomar dalam pelafalan orang Garut.
Kini persiapan reaktivasi jalur tersebut sudah 100 persen, tinggal menunggu peluit peresmian dari Kementerian Perhubungan.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan tarif untuk naik kereta api dari Stasiun Cibatu ke Stasiun Garut Kota terbilang terjangkau.
"Murah, paling juga antar-Garut empat ribuan rupiah, kemudian ke Bandung mungkin di bawah 10 ribuan, ke Jakarta hanya 40 ribu," ujarnya saat diwawancarai awak media saat peninjauan persiapan reaktivasi jalur kereta di Stasiun Garut, Kamis (6/1).
Tidak hanya tarifnya yang murah, nantinya para penumpang kereta di Garut juga akan disuguhi dengan pemandangan alam yang menakjubkan di bumi Swiss van Java tersebut.
Penumpang kereta akan menikmati pemandangan hamparan sawah dan pegunungan yang menjadi ikon Kabupaten Garut.
Bagi masyarakat yang pernah merasakan sensasi naik kereta api dari Stasiun Cibatu ke Stasiun Garut Kota tentunya akan merasakan kembali kenangan indah puluhan tahun yang lalu.
"Sempat kita tadi berhenti di tengah jalan d sebuah area Leles Kadungora itu indah sekali lembah gunung cocok dijadikan stasiun kecil tambahan juga," kata Emil.
Dalam inspeksi kemarin, kereta yang ditumpangi Gubernur bersama Dirut PT KAI Didiek Hartantyo sempat berhenti di tiga stasiun pemberhentian yaitu, Pasir Jengkol, Wanaraja, dan Garut.
Menurutnya, tiga stasiun tersebut walaupun kecil tapi memiliki fasilitas modern dan lengkap. Pelayanan kepada masyarakat pun diyakininya akan maksimal dengan hadirnya fasilitas bagi penyandang disabilitas.
"Tiga stasiun itu kecil tapi keren dan pelayanannya modern sekali, bangga saya melihatnya," ujarnya.
Di Stasiun Wanaraja, Emil juga sempat meninjau vaksinasi Covid-19 yang berlangsung di area stasiun dan di dalam kereta klinik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.