Binda Gorontalo Genjot Vaksinasi Covid-19 untuk Anak 6-11 Tahun dan Lansia
Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Provinsi Gorontalo melanjutkan vaksinasi massal menyasar anak usia 6-11 tahun dan kelompok lansia.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Provinsi Gorontalo melanjutkan vaksinasi massal menyasar anak usia 6-11 tahun dan kelompok lansia.
Kabinda Gorontalo Suryono vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun dilakukan untuk mendukung pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah pandemi.
Menurutnya vaksinasi merupakan kunci untuk mencapai kekebalan komunal secara nasional.
"Salah satu syarat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) adala siswa sudah harus vaksin. Sehingga kami akselerasi vaksinasi Covid-19 awal tahun 2022," kata Suryono di Desa Patoameme, Kabupaten Boalemo, seperti daalam keterangan yang dikutip Sabtu (8/1/2022).
Suryono mengatakan animo masyarakat terutama anak sekolah untuk mengikuti vaksinasi sangat tinggi.
Ia pun mengatakan, Lansia merupakan kelompok yang rentan terpapar Covid-19.
Khusus di Gorontalo, menurut dia, Kabupaten Boalemo menjadi satu-satunya wilayah yang capaian target vaksinasinya melampaui target nasional.
Baca juga: 33 Warga Dalam Satu RW di Krukut Jakarta Barat Positif Covid-19, Berawal Dari Temuan Suspek Omicron
"Kabupaten Boalemo merupakan satu-satunya daerah yang melampaui target nasional vaksinasi, terutama lansia. Sehingga mendapat izin dari Kementerian Kesehatan untuk vaksinasi anak 6-11 tahun," kata Suryono.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, mengamini pernyataan Kabinda Suryono.
Rusli bilang, baru Kabupaten Boalemo yang capaian vaksinasinya sudah melebih 60 persen.
"(Capaian) kita lansianya itu sudah 60 persen. Kita tidak bisa berhenti tidak bisa lelah. Harus bertanggung jawab bersama untuk melaksanakan vaksinasi," kata Rusli.
Baca juga: UPDATE 8 Januari 2022: Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Naik Jadi 5.792
"Saya sangat apresiasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo. Juga kepada orang tua murid, yang jika dibandingkan orang dewasa, lebih berani (divaksin) anak-anak ini," ujar Rusli.