Diguyur Hujan Deras, Beberapa Desa di Bali Diterjang Longsor, Ternak, Tempat Ibadah Terseret
Jalan yang jebol sepanjang 100 meter, dan menjadi akses utama ke kawasan vila.
Editor: cecep burdansyah
Godel miliknya hilang, setelah kandang sapinya hancur ditimpa pohon beringin berukuran besar di wilayah Banjar Siku, Desa Kamasan, Klungkung.
Selain godelnya yang hilang satu indukan sapi juga mati akibat peristiwa tersebut.
Nengah Sudarta menceritakan, pohon beringin yang menjulang tinggi di dekat kandang sapinya tumbang, Minggu (9/1) sekitar pukul 19.00 Wita.
Saat itu Klungkung tengah guyur hujan deras disertai angin kencang dan petir.
"Saya saat kejadian berada di kamar mandi. Tiba-tiba mendengar suara yang keras. Saya tidak menyangka itu suara pohon beringin tumbang, yang menimpa kandang sapi saya," ujar Nengah Sudarta.
Pohon beringin itu menghancurkan kandang sapinya. Dari lima ekor sapi miliknya yang berada di kandang, seekor mati dan tiga ekor selamat.
Mati dan Hilang
Sementara satu ekor godel (anak sapi) tidak diketahui keberadaannya.
"Satu ekor indukan mati, satu ekor godel hilang. Saya masih mencarinya. Seekor induk sapi yang mati harganya sekitar Rp 10 juta," jelasnya.
Sudarta tidak menyangka pohon beringin yang begitu kokohnya, bisa roboh begitu saja. Padahal ia sudah 8 tahun membangun kandang sapi di lokasi tersebut.
"Saya tidak menyangka pohon sebesar ini roboh. Sebelumnya diterjang angin puting beliung, pohon ini tetap kokoh," ungkapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada menjelaskan, pihaknya banyak menerima laporan dampak bencana yang diakibatkan dari hujan deras yang terjadi, Minggu (9/1).
Mulai dari bangunan roboh, infrastruktur rusak, sampai dengan pohon tumbang.
"Khususnya musibah pohon tumbang, selain menimpa kandang sapi di Desa Kamasan, ada juga di Desa Takmung. Bahkan ada korban luka-luka, karena jatuh saat tertimpa dahan pohon yang tumbang ketika melintas," kata Putu Widiada.