Gubernur Jabar Kang Emil: Jangan Panik Terhadap Omicron, Fatalitasnya Rendah
Omicron, kata Kang Emil, diyakini memiliki fatalitas yang jauh lebih rendah dari varian Delta.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR -Meskipun varian Omicron sudah menulari warga di Jawa Barat sudah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak masyarakat Jabar untuk tidak panik.
Omicron, kata Kang Emil, diyakini memiliki fatalitas yang jauh lebih rendah dari varian Delta.
"Yang perlu kita lakukan hanyalah tetap waspada, tapi jangan terlalu khawatir. Mudah-mudahan dengan kewaspadaan kita, Omicron bisa kita kendalikan lebih baik lagi," ujar Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, saat membuka kelas perdana Kurikulum Bisnis Digital bagi SMK Jawa Barat di SMK Negeri 1 Bogor, Selasa (11/1).
Emil mengatakan, hal yang perlu dilakukan oleh masyarakat adalah supaya tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Secara khusus adalah dengan menggunakan masker untuk menghindari potensi penularan.
Emil juga mengatakan, akan terus mengintensifkan tes, telusur, dan tindak lanjut (3T) sebagai upaya mendeteksi sejak dini masyarakat yang terpapar varian Omicron.
"Kegiatan 3T tetap dilakukan, khususnya tes dan telusur terhadap warga yang baru kembali dari luar negeri. Pintu pertamanya itu, yakni warga yang diketahui melakukan perjalanan ke luar negeri," kata Emil.
Emil mengatakan secara keseluruhan sudah ada 14 warga Jabar yang terpapar varian Omicron.
Dari 14 orang itu, 10 di antaranya tengah menjalani isolasi di Wisma Atlet, Jakarta, dan empat orang lainnya menjalami perawatan di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung.
"Ada 10 orang yang terdeteksi di bandara, dan sekarang sedang menjalani karantina, dan 4 orang terduga ada di Kabupaten Bandung. Ini yang sedang kita lacak. Tapi kita yakinkan, kasus Omicron ini datang dari perjalanan luar negeri," ujarnya.
"Seperti kejadian di Kabupaten Bandung, kita menduga juga dipicu dari perjalanan luar negeri. Sekarang sedang kita telusuri," kata Kang Emil.
Baca juga: Warga Kabupaten Bandung yang Tertular Omicron Sempat Diisolasi di Wisma Atlet 14 Hari
Hibryd
Menyusul kembali melonjaknya kasus harian Covid-19 pasca-libur Natal dan Tahun Baru, termasuk di Jabar, pembelajaran tatap muka (PTM) yang semula direncanakan akan berlangsung 100 persen, terpaksa belum dilakukan.
Menurut Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi, mereka masih menunggu hasil evaluasi dari Satgas Covid-19 di tingkat kabupaten/kota paska situasi masa Nataru 2022.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.