Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gubernur Jabar Kang Emil: Jangan Panik Terhadap Omicron, Fatalitasnya Rendah

Omicron, kata Kang Emil, diyakini memiliki fatalitas yang jauh lebih rendah dari varian Delta.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Gubernur Jabar Kang Emil: Jangan Panik Terhadap Omicron, Fatalitasnya Rendah
Rizki Sandi Saputra
Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil 

"Jadi PTM di Jawa Barat belum dilakukan 100 persen. Hal ini dikarenakan masing-masing Satgas Covid-19 di tingkat kabupaten/kota di Jawa Barat, masih melakukan evaluasi atas kondisi libur Nataru 2022, di mana hasil evaluasi tersebut, dikhawatirkan terjadi lonjakan kasus pada dua pekan ini," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Selasa (11/1).

Kekhawatiran tersebut lanjutnya, berkaca dari situasi paska masa libur Nataru tahun lalu ketika  lonjakan kasus terjadi, dua pekan setelah libur Nataru.

Oleh karena itu, dengan prinsip kehati-hatian, kata Dedi, pada tahap awal atau selama dua pekan ini, penyelenggaraan PTM di Jabar akan menerapkan pola pembatasan kapasitas 50 persen dan 75 persen. 

"Jadi bukan ditunda, PTM tetap ada dan berlangsung, namun belum maksimal di 100 persen, dan pembatasan kuotanya disesuaikan dengan level PPKM yang ditetapkan. Bila tidak terjadi peningkatan kasus, kemungkinan di awal Februari 2022, PTM 100 persen akan digelar secara bertahap," ucapnya.

Dedi menuturkan, adapun pola pembatasan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan masing-masing sekolah sejauh ini, ada yang menggunakan pola paket mata pelajaran dengan menggunakan sistem hybrid.

Ada juga yang memilih tetap menggelar PTM bagi seluruh siswanya, namun dengan melakukan pola pengaturan lama belajar di sekolah.

Misalnya, kelas 10, masuk mulai pukul 07.00-11.00 WIB, kemudian kelas 11, masuk mulai pukul 08.00-12.00 WIB, dan kelas 12, dari pukul 09.00 - 13.00 WIB. Dengan pola pembagian tersebut, dapat mengantisipasi terjadinya kerumunan saat masuk dan pulang sekolah.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Plt. Sekretaris Disdik Jabar, Yesa Sarwedi Hami Seno, menegaskan sejumlah skenario sudah disiapkan jika klaster sekolah terjadi saat berlangsungnya PTM menyusul melonjaknya varian Omicron. Bila ditemukannya klaster baru di sekolah, ujar Yesa, maka proses kegiatan PTM disekolah tersebut akan dihentikan.

"Jadi bukan kondisi Omnicronnya, sebab masalah antisipasi Omnicron naik itu kan kebijakan nasional. Tapi kalau kami, kebijakannya di level sekolah, seperti adanya sekolah yang terindikasi terjadi penyebaran atau klaster baru, itu yang kami antisipasi dan evaluasi untuk PTM di sekolah itu yang dihentikan sementara," ujarnya.

Ditemui di SMP Taruna Bakti, kemarin, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, mengatakan PTM semester genap yang dimulai Senin (10/1), sejauh ini berjalan lancar.

"Kami mengatur PTM secara bertahap dahulu. Sama seperti semester ganjil, di semester dua ini kami memberikan kesempatan ke seluruh sekolah untuk isi daftar periksa, nanti akan direkomendasikan sekolah itu layak atau tidak PTM," katanya.

Sekolah yang melaksanakan PTM 100 persen, lanjut Hikmat, adalah sekolah yang telah siap dari segi sarana prasarana (infrastruktur), guru, dan siswanya. Ada 330 sekolah di Kota Bandung yang sudah PTM 100 persen, Senin (10/1).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, mengatakan Dinas Kesehatan melakukan swab tes random ke sejumlah sekolah menyusul pelaksanaan PTM ini.

"Institusi pendidikan diharapkan tidak menolak ketika ada swab test. Mohon dukungan semuanya agar bisa terjaga. Sebab, jika positivy rate di sekolah itu di bawah 5 persen, maka PTM bisa tetap berjalan," ujarnya.(syarif abdussalam/cipta permana/nandri prilatama/tiah)

Baca juga: Sekeluarga Terpapar Omicron di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kang Emil Siaga Oksigen

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas