Menikah di Posko Pengungsian Gunung Semeru, Hasanah : 'Bulan Madunya di Bilik Asmara Aja'
Sebelumnya mereka berencana 20 Desember 2021 namun harus gagal karena rumah mereka ambruk terdampak erupsi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Tony Hermawan
TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Nurhadi (35), pengungsi erupsi Gunung Semeru memulai pagi (11/1/2022) penuh semangat.
Bagaimana tidak semangat, kemarin menjadi hari istimewa lantaran akan mengikat jalinan cinta secara resmi, usai satu tahun lalu menikah siri.
Sekira pukul 06.00, ia sudah memanasi sepeda motornya.
Ia mengajak pujaan hatinya, Hasanah (30) menuju salon di Kecamatan Candipuro.
Sekitar dua jam Nurhadi dan Hasanah berdandan di salon.
Penampilan mereka langsung berubah bak pangeran dan ratu.
Nurhadi mengenakan setelan jas dengan celana kain berwarna hitam.
Baca juga: Gubernur Khofifah Tanggapi Perusakan Sesajen di Erupsi Semeru: Jangan Cederai Adat Istiadat Lokal
Sedangkan Hasanah memakai setelan baju kebaya adat Jawa.
Kemudian, sekira pukul 9.00 mereka kembali ke tempat pengungsian.
"Hati itu rasanya nangis semua serba terbatas.
Bayangkan aja mana ada pengantin berangkat sendiri ke salon naik sepeda motor.
Apalagi di jalan istriku bilang jangan kenceng-kenceng kalau nyetir, nanti bulu matanya bisa lepas kena angin," ujar Nurhadi.
Sesampainya di posko pengungsi, Hadi meletakan uang tunai Rp100 ribu di meja penghulu.