Pembobolan Sejumlah Kantor Pos di Jawa Tengah: Begini Modus Operandinya, 4 Pelaku Ditangkap
Kantor pos di sejumlah wilayah di Jawa Tengah dibobol oleh empat pelaku. Mereka mengincar kantor pos yang lemah penjagaan
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kantor pos di sejumlah wilayah di Jawa Tengah dibobol oleh empat pelaku.
Empat pelaku yang ditangkap yakni AH (21) warga Pemalang, AP (27) Warga Banyumas, ES (36) warga Banyumas, SM alias Dion (32) warga Banyumas.
Pelaku tidak menggasak paketan yang dikirimkan melalui kantor pos. Pelaku hanya menggasak barang-barang yang ada di kantor itu.
Targetkan penjagaan yang lemah
Ditreskrimum Polda Jateng menangkap pelaku pembobolan kantor pos yang beraksi di beberapa Kabupaten di Jawa Tengah.
Namun masih ada satu pelaku yang masih buron yakni berinisial AR warga Pemalang.
Baca juga: Viral Video Pencurian 47 Tabung Elpiji di Semarang, Diangkut dengan Motor, Korban Rugi Jutaan Rupiah
Dirreskrimum Kombes Pol, Djuhandani Rahardjo Puro menuturkan pelaku memang menargetkan Kantor Pos sebagai objek pencurian.
Ada 5 kantor pos yang menjadi target pencurian yakni kantor pos Magelang, Brebes, Tegal, Slawi, dan Pekalongan.
"Selain di Kantor Pos para pelaku juga beraksi di beberapa minimarket dan ruko-ruko di wilayah Polda Jateng," ujarnya saat konfrensi pers, Rabu (12/1/2022).
Menurutnya, para pelaku melakukan aksinya dengan merusak kawat berduri, mencongkel gembok, hingga pintu.
Dari lima lokasi pencurian, kerugian yang ditimbulkan tembus ratusan juta rupiah.
"Mereka mengambil genset, baterai tower, dan uang," tuturnya.
Dikatakannya, kelima pelaku mempelajari terlebih dahulu kondisi kantor pos.
Baca juga: Viral Video Pencurian Motor di Depok, Bocah 10 Tahun Korbannya, Modus Dituduh Tabrak Orang
Pelaku menganggap kantor pos sangat mudah untuk dibobol.
"Dari 5 TKP tersebut pelaku hanya berhasil membobol 3 TKP."
"Sementara 2 TKP pelaku tidak berhasil tetapi sudah melakukan upaya-upaya percobaan," jelasnya.
Ia menuturkan pelaku dijerat pasal 363 ayat 1 ke 4 dan 5 KUHP.
Para pelaku terancam hukuman penjara maksimal 7 tahun penjara.
Buru satu buronan
Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan dari kelima pelaku tersebut satu diantaranya merupakan seorang residivis kasus sama.
Pelaku itu saat ini menjadi buronan Polisi.
"Pelaku yang saat ini buron merupakan otak dari pencurian," ujarnya, Rabu (12//1/2022).
Menurutnya, para pelaku telah melancarkan aksinya sekitar 5 hingga 6 bulan.
Pelaku menggunakan mobil sewaan untuk melaksanakan aksi.
Baca juga: Pasutri Lansia Ditemukan Tewas Mengenaskan di Rumahnya, Diduga Korban Pencurian dan Pembunuhan
"Keempat pelaku direkrut oleh AR. Para sudah memetakan terlebih dahulu kantor pos yang sekiranya aman untuk dibobol," ujar dia.
Kombes Djuhandani menuturkan ada beberapa Tempat Kejadian Perkara (TKP) kantor pos yang tidak berhasil disatroni karena diketahui oleh penjaga.
Pelaku telah memetakan mana saja kantor pos yang lemah penjagaannya.
"Jadi mereka telah menargetkan tempat-tempat yang pengamanan kurang dan tidak ada penjagaan," tuturnya.
Menurutnya, pelaku tidak menggasak paketan yang dikirimkan melalui kantor pos tersebut.
Pelaku hanya menggasak barang-barang yang ada di kantor itu.
"Pelaku mengambil simplenya hanya mengambil barang-barang yang ada di kantor itu. Kalau barang paketan terjaga karena tempat itu diamankan di kantor itu," terangnya.
Ia mengatakan pelaku mendapatkan hasil terbesar berada di Kantor Pos Brebes.
Pelaku berhasil menggasak uang sebesar Rp 90 juta.
"Hasil pencurian, 4 pelaku masing-masing mendapat Rp 20 juta. Sementara otak pelaku mendapat hasil Rp 30 juta. Dari hasil itu pelaku dibelikan motor dan emas. Sisanya saat ini sedang kami amankan," jelasnya.
Modus para pelaku
Pelaku yang merupakan sopir dari mobil digunakan membobol kantor pos di sejumlah wilayah di Jawa Tengah tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
Sopir tersebut diketahui berinisial AP warga Banyumas.
Dia mengaku tidak memiliki SIM ketika ditanya oleh Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Djuhandani Rahardjo Puro saat konfrensi pers di kantornya, Rabu (12/1/2022).
Baca juga: Pencurian Kotak Amal di Aceh Marak Terjadi, Warga Lapor Polisi
"Saya tidak punya SIM dan bekerja menjadi sopir selama 5 bulan," jelasnya.
Selama menjadi sopir, dia hanya berada di mobil dan bertugas mengawasi lokasi sekitar yang akan dibobol.
Dirinya mendapat bagian hasil curian sebesar Rp 20 juta.
"Saya mendapat bagian Rp 20 juta," tuturnya.
Tersangka lainnya, ES, memiliki tugas memantau lokasi yang akan disatroni. Selama melakukan aksinya dia memantau lokasi dari luar.
"Saya hanya mendapatkan bagian Rp 1 juta dan Genset hasil curian," tuturnya.
Pengakuan sama juga diakui tersangka lainnya AH dan SM. Mereka berdua hanya memantau dari luar dan pelaku melakukan eksekusi ke dalam kantor yakni AR yang saat ini menjadi buron.
"Bagian yang masuk ke dalam AR saat ini masih buron," ujarnya.
AH mengaku baru bergabung dengan komplotan tersebut saat berada di Kantor Pos Brebes. Dia smendapat bagian sebesar Rp 20 juta.
"Hasilnya belum saya gunakan sama sekali," kata dia.
Sementara pelaku SM mendapat bagian Ro 20 juta. Hasil kejahatannya tersebut dibelanjakan sepeda motor dan perhiasan.
"Hasilnya saya belikan sepeda motor dan perhiasan," tuturnya.
Klaim penjagaan ketat
Manajemen Kantor Pos Regional IV Jawa Tengah memastikan keamanan di setiap kantor cabang terjaga ketat.
Hal ini diutarakan oleh Deputi Operasional Vice Presiden Kantor Pos Regional IV Jawa Tengah, Hadi Subianto usai konfrensi pers pembobolan kantor pos di Wilayah Jawa Tengah, Rabu (12/1/2022).
Hadi mengatakan selama ini setiap kantor cabang maupun kantor cabang pertama terdapat satpam yang berjaga.
Begitu juga di Kantor Cabang Pembantu juga telah ditempat karyawan yang menjaga malam.
"Setiap kantor juga diberi petugas Satpam dan penjaga malam," ujarnya.
Baca juga: Viral di Medsos Aksi Pencurian Laptop di KRL, KAI Koordinasi dengan Polisi Buru Pelaku
Menurutnya, di setiap kantor pos juga diberi CCTV.
Namun pada perkara tersebut CCTV itu diambil oleh pelaku.
"Pada perkara tersebut, CCTV juga diambil pelaku," tuturnya.
Ia mengapresiasi Polda Jateng telah mengungkap pembobolan sejumlah Kantor Pos di wilayahnya.
Pihaknya akan memperketat kembali Standar Operasional Prosedur (SOP) penjagaan.
"Kami berharap kejadian ini tidak terjadi lagi di Kantor Pos," imbuhnya. (Tribun Jateng)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.