Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Majalengka di Relief Sepanjang 30 Meter, dari Masa Kerajaan Talaga hingga Zaman Kolonial

Fragmen pertama, menceritakan tentang masa Kerajaan Talaga sebagai salah satu kerajaan besar yang tercatat dalam naskah tua Bujangga Manik.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Sejarah Majalengka di Relief Sepanjang 30 Meter, dari Masa Kerajaan Talaga hingga Zaman Kolonial
TRIBUNCIREBON/EKI YULIANTO
TAMAN SEJARAH - Warga mengunjungi Taman Sejarah di kawasan Bunderan Munjul, Kabupaten Majalengka, Senin (10/1). Sejak diresmikan Bupati Majalengka, Karna Sobahi, Kamis (6/1) lalu, taman ini tak pernah sepi. 

TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - SEJARAH Majalengka terukir lengkap dalam relief sepanjang 30-an meter di Taman Sejarah, di kawasan Bunderan Munjul, Kabupaten Majalengka.

Nyaris tak ada cerita besar yang terlewat.

Mulai dari Talaga Manggung hingga industri kolonial.

Selain relief-relief yang menceritakan sejarah Majalengka sejak abad 13, Taman sejarah juga dilengkapi sejumlah prasasti berupa informasi nama-nama bupati di Majalengka sejak 1819 hingga sekarang.

 Ada juga totem enam tokoh asal Majalengka.

"Alhamdulillah, berkat semuanya Taman Sejarah ini terwujud," ujar Yulian Firmansyah (25), salah seorang sejarahwan yang terlibat dalam pembangunan Taman Sejarah ini saat ditemui Tribun Cirebon di taman tersebut, Senin (10/1).

Di Taman Sejarah yang kini selalu ramai, ujar Yulian, warga Majalengka tak hanya bisa bermain, atau sekadar berswafoto, tapi juga belajar tentang masa lalu daerahnya.

BERITA REKOMENDASI

"Wisatawan luar yang berkunjung ke Majalengka dan ingin mengetahui tentang Majalengka bisa ke Taman Sejarah, jika ingin tahu sejarah Majalengka dan ke Taman Sejarah, nanti ada tim yang memandu," katanya.

Meski informasi di Taman Sejaran ini terbilang komplet, Yulian mengaku, Taman Sejarah saja tak cukup untuk membuat masyarakat benar-benar mengenal sejarahnya.

Taman Sejarah, ujar Yulian, adalah historiografi dalam medium tata ruang wilayah.

"Historiografi tentu harus dibuktikan dengan sumber atau data yang kuat. Maka dari itu langkah selanjutnya harus dibuat museum sebagai penguat narasi Taman Sejarah," ujarnya.

Baca juga: Persib Tak Sabar Ingin Permalukan Bali United, Bomber Ezra Walian Siap Gasak Pertahanan Lawan

Enam Fragmen

Nana Rohmana, Ketua Grup Majalengka Baheula (Grumala), yang juga terlibat dalam pembuatan Taman Sejarah, mengatakan relief setinggi empat meter sepanjang 30 meter di Taman Sejarah dibuat oleh dua pemahat asal Majalengka dan Jepara.

"Relief ini terbagi dalam enam fragmen," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas