Wagub Jabar Minta Tak Perlu Ada yang Jadi Tersangka Kasus Kekerasan Lingkaran Setan SMAN 1 Ciamis
Uu Ruzhanul Ulum berharap jangan sampai ada yang menjadi tersangka kasus dugaan penganiayaan SMAN 1 Ciamis.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Wakil Gubernur Jabar H Uu Ruzhanul Ulum berharap jangan sampai ada yang menjadi tersangka kasus dugaan penganiayaan yang terjadi pada kegiatan ekstra kurikuler kepramukaan SMAN 1 Ciamis.
“Tak perlu ada yang menjadi tersangka. Selesaikan secara damai. Dan yang paling penting kasus serupa jangan terulang kembali,” ujar Uu Ruzhanul Ulum kepada Tribun dan wartawan lainnya seusai bersilaturahmi dengan keluarga besar SMAN 1 Ciamis yang kemudian berlanjut dengan mengunjungi rumah E, salah seorang siswa korban kegiatan eskul kepramukaan, Sabtu (15/1/2022).
Setelah mendapat informasi langsung dari Kepala SMAN 1 Ciamis, pejabat KCD XIII Disdik Jabar dan pengakuan dari E sendiri, menurut Pak Uu bahwa pelaku dan korban aksi kekerasan pada saat latihan yang disebut Lingkaran Setan tersebut adalah sesama peserta latihan sendiri.
“Mereka saling pukul, saling tempeleng. Salah satu cara untuk memilih siapa yang akan menjadi ketua sangga. Yang tentu menimbulkan rasa sakit. Menimbulkan lebam. Bahkan ada yang sampai terpaksa dirawat di rumah sakit,” katanya.
Dan ternyata kegiatan tersebut menurut Pak Uu terjadi di luar sekolah, tanpa izin dan tanpa sepengetahuan sekolah.
Baca juga: Tragedi Lingkaran Setan Pramuka SMAN 1 Ciamis: 21 Siswa Saling Pukul, Begini Pengakuan Korban
“Seperti yang diceritakan tadi ada 19 siswa yang saling pukul dan saling tempeleng,” ujar Pak Uu.
Setelah kejadian tersebut mencuat, heboh dan viral di medsos, katanya tak perlu ada yang lepas tanggung jawab dan mengaku tidak tahu menahu.
“Tidak perlu saling menyalahkan. Yang penting adalah solusinya,” tegas Uu Ruzhanul Ulum saat memberikan pengarahan di GOR SMAN 1 Ciamis Sabtu siang.
Bahkan saat tiba di Lingkungan SMAN 1 Ciamis tersebut sebelum masuk GOR, Wagub Jabar dan rombongan disambut langsung oleh anggota Pasukan Tongkat Ambalan Ciungwanara meski meraka berpakaian busana muslim. Tidak menggunakan seragam pramuka.
Menurut Pak Uu, ia telah mendatangi beberapa daerah yang kejadian-kejadian anak-anak sekolahnya (SLTA) viral di medsos.
Baca juga: Seorang Murid SD di Ciamis Jabar Terpaksa Dipeluk Erat Kapolsek Karena Takut Disuntik Vaksin
“Di Sukabumi ada tawuran anak sekolah, ada yang meninggal. Di Bogor juga tawuran. Demikian pula di Karawang. Kini di Ciamis terjadi kejadian yang sampai viral. Ketika ditanya pihak sekolah, jawabannya hampir sama. Kami tidak tahu menahu, di luar tanggung jawab kami. Terjadinya di luar jam pelajaran, di luar sekolah. Jawabannya sama, hampir begitu semua. Mulai saat ini kejadian serupa jangan terulang kembali,” katanya.
Khusus untuk SMAN 1 Ciamis menurut Pak Uu kegiatan eskul kepramukaan dihentikan dulu sementara (moratarium) untuk pembenahan dan evaluasi ke dalam.
Baca juga: Ciamis Lanjutkan Pembelajaran Tatap Muka Semua Tingkatan Mulai Pekan Depan
Kedepan, tidak hanya di SMAN 1 Ciamis, tetapi di di seluruh SMA dan SMK se Jawa Barat, tegas Pak Uu tidak ada lagi kegiatan eskul tanpa izin, tanpa pengawasan dan tanpa pemantauan.
Baik di lingkungan sekolah apalagi di luar lingkungan sekolah.
Menutup acara pengarahan di GOR SMAN 1 Ciamis, Pak Uu sempat menghampiri para siswa dan siswi SMAN 1 Ciamis menghadiri kegiatan tersebut. Berbincang-bincang dan berfoto bersama.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Tiga Siswa Lebam-lebam Saat Ikuti Lingkaran Setan, Wagub Jabar: Tak Perlu Ada yang Jadi Tersangka