Wardini Berusaha Menolong Anaknya yang Terjatuh ke Sungai, Malah Hanyut Bersama Sang Anak
Keduanya terlihat warga terseret hingga ke perairan Pelabuhan Buleleng. Pencarian akan dilakukan selama tujuh hari.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Ni Luh Wardani (48) bersama anaknya, Kadek Restini (9) hanyut di aliran sungai Kalibaru, Kelurahan Banjar Jawa, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Sabtu (15/1) sekitar pukul 14.30 Wita.
Keduanya terlihat warga terseret hingga ke perairan Pelabuhan Buleleng.
Dari pantauan di Pelabuhan Buleleng, sejumlah warga bersama petugas gabungan, tampak berusaha mencari korban.
Mereka hanya bisa melakukan pemantauan dari bibir pantai. Sebab, arus sungai dan laut cukup deras, akibat hujan disertai angin kencang.
Kepada Tribun Bali, Made Arya Gunawan, keluarga korban, mengatakan, korban sejatinya baru saja berangkat kerja, memungut sampah di sejumlah perumahan yang ada di kawasan Lingkungan Kalibaru, Kelurahan Banjar Jawa.
Korban bekerja mengajak anak keduanya, Kadek Restini.
Saat sedang bekerja itu, diduga Kadek Restini terjatuh ke sungai. Sehingga sang ibu mencoba untuk menyelamatkan buah hatinya yang masih duduk di bangku kelas III SDN 5 Banjar Jawa tersebut.
Namun sang ibu diduga ikut terjatuh ke sungai, sehingga keduanya terseret arus yang deras.
Saat terseret arus itu, ungkap Gunawan, ada sejumlah anak-anak yang melihat. Kedua korban saat itu berusaha berteriak minta tolong, sambil melambaikan tangan.
"Sampai di Pelabuhan Buleleng, ada juga anak-anak yang melihat ada dua orang terseret arus. Jadi kemungkinan itu Wardani bersama anaknya. Kemungkinan anaknya yang duluan jatuh ke sungai, sehingga ibunya berusaha menolong. Tapi ibunya akhirnya ikut terjatuh dan terseret arus," ucap Gunawan.
Kepala Basarnas Buleleng, Dudi Librana ditemui di Pelabuhan Buleleng mengatakan, mengingat arus sungai dan laut cukup deras, saat ini pencarian terhadap korban hanya dilakukan di pinggir pantai.
Pihaknya tidak dapat menurunkan rubber boat, sebab arus membawa banyak sampah kayu. Sehingga dikhawatirkan dapat merobek rubber boat, dan membahayakan petugas.
"Disamping itu gelombang sekarang cukup besar, arusnya mengarah ke pinggir pantai. Jadi ada kemungkinan juga kedua korban bisa terdampar ke bibir pantai, sehingga saat ini pencarian kami lakukan di sekitar bibir pantai dari TKP," jelasnya.
Pencarian ungkap Dudi, akan dilakukan selama tujuh hari ke depan.
"Kalau besok (Minggu, Red) arus sudah mulai membaik, kami akan turunkan rubber boat. Pencarian dilakukan dari sebelah barat dan timur Pantai Pelabuhan. Besok kami juga akan menurunkan rib, berangkat dari Pelabuhan Celukan Bawang," tutupnya. (rtu)
Baca juga: Penyakit Tak Kunjung Sembuh, Sekdes Belega Gantung Diri di Kantor Desa, Enam Jam Baru Ditemukan