Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jembatan Senilai Rp 10 Miliar yang Baru Diresmikan Bupati Karawang Amblas

Bupati Karawang Jawa Barat Cellica Nurrachadiana prihatin atas kejadian di akhir pekan ini.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jembatan Senilai Rp 10 Miliar yang Baru Diresmikan Bupati Karawang Amblas
TribunBekasi.com
Jembatan KW 6 atau Kepuh di Kelurahan Karawangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, amblas. (TribunBekasi.com) 

TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Bupati Karawang Jawa Barat Cellica Nurrachadiana prihatin atas kejadian di akhir pekan ini.

Hal ini menyusul amblasnya Jembatan KW6 di Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Sabtu (15/1/2022).

Padahal jembatan yang anggarannya senilai  Rp 10 miliar itu belum satu bulan diresmikan oleh wanita yang akrab disapa Teh Celli ini.

Tentu Teh Celli geram saat mendengar kabar Jembatan KW 6 amblas.

Pengamat pemerintahan, Asep Agustian, mengaku heran kontruksi jembatan itu bisa amblas, padahal baru selesai pengerjaan pada akhir tahun 2021 lalu.

"Padahal jembatan ini baru selesai malah baru diresmikan Bupati Cellica, kok langsung rusak. Berarti laporan ke bupati bohong dong, kalau pekerjaan ini sudah selesai sesuai perencanaan," kata Asep, Minggu (16/1/2022).

Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Baca juga: Pria di Karawang Ditembak Tetangga saat Terlelap Tidur, Motif Dendam Lama Beda Pilihan di Pilkades

Asep yang juga Ketua Perhimpunan Advokad Indonesia (Peradi) Karawang, meminta Pemkab Karawang menindak tegas pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karawang dan kontraktor pelaksana yang bekerja asal-asalan.

Berita Rekomendasi

"Ini jelas-jelas membahayakan masyarakat karena kerusakannya parah. Beton penyangga dan coran dalam kondisi amblas gitu," ujarnya.

Menurut Asep Agustian, pembangunan jembatan KW 6 dinilai asal-asalan dan tidak mengutamakan kualitas kontruksi hingga cepat rusak.

Padahal jembatan dengan lebar 7 meter dan panjang 43,50 meter itu menjadi penghubung Kecamatan Rawamerta dengan Kecamatan Karawang Barat.

Moblitas masyarakat sangat tinggi melintasi jembatan tersebut.

"Saya sudah melihat langsung kerusakan jembatan itu dan sangat berbahaya sekali untuk masyarakat pengguna jalan. Itu kontruksinya sudah tidak benar jika segera ditangani bakal meluas kerusakkannya" katanya.


Asep juga meminta APH (aparat penegak hukum) turun tangan menanganj kasus kerusakan jembatan ini.

Dia yakin jika APH turun pasti menemukan pelanggaran.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas