Investasi Bodong Senilai Rp 5,7 Miliar di Tasik, Korban Ada 300 Orang, Pelakunya Sepasang Kekasih
Kasus penipuan dengan modus investasi bodong terjadi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Korban berjumlah 300 orang dengan kerugian Rp 5,7 miliar.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Kasus penipuan dengan modus investasi bodong terjadi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Diketahui pelakunya berjumlah tiga orang.
Identitas mereka LA (22) asal Garut dan RM (22) asal Tasikmalaya.
Keduanya merupakan pasangan kekasih yang berstatus mahasiswa.
Sementara pelaku lainnya ibu rumah tangga berinisial EL (22).
Baca juga: Tertipu Ratusan Miliar, Korban Pembelian Unit Apartemen Antasari 45 Tuntut Ganti Rugi Pengembang
Awal kasus
Dihimpun dari TribunJabar.id, kasus ini bermula saat korban investasi yang berjumlah 12 orang melapor ke pihak kepolisian.
Para korban termakan bujuk rayu pelaku dengan diiming-imingi keuntungan besar 40 persen dari angka yang diinvestasikan.
Awalnya sebagian korban sempat menerima keuntungan.
Namun menginjak bulan Oktober, mulai macet dan ketiga pelaku mulai sulit dihubungi.
Sejumlah korban akhirnya mengadukan perbuatan ketiganya ke Polres Tasikmalaya Kota.
3 pelaku berhasil diamankan
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Aszhari Kurniawan mengatakan, pihaknya kemudian melakukan pendalaman dari laporan 12 korban.
Hasilnya polisi berhasil mengamankan 3 pelaku.
Baca juga: Dari Balik Lapas, Terpidana Seumur Hidup Kasus Narkoba Tipu Korban Hingga Rp400 Juta
"Ketiga tersangka itu, dua perempuan dan seorang pria. Satu tersangka, EL, tak ditahan karena baru melahirkan. Ini pertimbangan kemanusiaan," kata Aszhari, dikutip dari TribunJabar.id, Kamis (20/1/2022).
Polisi juga mengamankan barang bukti, seperti HP, screenshot chat WA, kartu ATM serta dua kendaraan bermotor yaitu Honda Jazz dan Vespa matic.
Kerugian mencapai Rp 5,7 miliar
Aszhari mengatakan, pelaku telah mendapatkan uang dengan total Rp 5,7 miliar dari korbannya.
"Kali ini kita berhasil mengungkap kasus penipuan investasi bodong atau ilegal yang dilakukan oleh muda-mudi yang berstatus mahasiswa dengan korban mencapai 300 orang. Kerugian para korban mencapai Rp 5,7 miliar," jelas Aszhari, dikutip dari Kompas.com.
Ia menambahkan, para korban menderita kerugian yang berbeda-beda.
Paling besar dari korban setor ke para pelaku itu ada yang satu orangnya mencapai Rp 60 juta rupiah.
Baca juga: Kronologi dan Modus Polisi Gadungan Tipu Janda Tajir Tasikmalaya dan Bawa Kabur Uang Rp 300 Juta
Adapun proses pengumpulan uang dari para korban itu dilakukan sejak awal September sampai Oktober 2021.
"Para pelaku rupanya hanya mengambil keuntungan saja dari setoran 300 orang korban kepada mereka. Para pelaku juga tak bisa memberikan keuntungan sesuai janji ke para korban," beber Aszhari.
Kini 3 pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Mereka dijerat dengan pasal 45 Ayat 1 Undang-undang RI Nomor 19 Tahun 2016 atas perubahan Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan hukuman penjara maksimal 6 tahun.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJabar.id/Firman Suryaman)(Kompas.com/Irwan Nugraha)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.