Cerita Atang Ditembak Tetangga Saat Tidur di Karawang, Beruntung Ubah Posisi Karena Gigitan Nyamuk
Atang (55) menceritakan saat dirinya ditembak tetangganya menggunakan senapan angin di Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana
TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Atang (55) menceritakan saat dirinya ditembak tetangganya menggunakan senapan angin di Kampung Palasari, Desa Kutalanggeng, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Diketahui penembakan tersebut dilatarbelakangi dendam lama soal Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).
Penembakan dilakukan ketika Atang sedang tidur di rumahnya.
Ia melipatkan kedua tangannya menyangga kepala yang menghadap ke langit-langit rumahnya.
Tiba-tiba suara letusan senapan gas memecah keheningan malam disusul teriakan korban yang bersimbah darah akibat sebutir peluru kaliber 4,5 milimeter menembus pangkal lengan kanan Atang.
Darah semakin banyak keluar dari luka tembak hingga korban dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Namun sayang, Puskesmas tidak sanggup menangani.
Akhirnya Atang di bawa ke RSUD Karawang.
Namun lagi-lagi Atang tak tertangani di RSUD karena keterbatasan alat.
Baca juga: Polres Karawang Selesaikan 387 Kasus Secara Restorative Justice Selama Tahun 2021
Sehingga, ia harus dilarikan ke rumah sakit swatsa di sekitar yang memiliki fasilitas lengkap.
"Saya sedang tidur berbantalkan lengan menatap langit-langit rumah, saya kira waktu itu dia (pelaku) mengincar ubun-ubun kepala saya," ujar Atang bercerita ketika disambangi di kediamannya, Jumat (21/1/2022).
Atang menduga pelaku mengincar kepalanya, beruntung malam itu dirinya secara reflek mengangkat tangan sembari memalingkan kepala melihat ke arah pangkal lengan kanan yang telah ditembak pelaku.
“Ada nyamuk menggigit tangan, saya reflek mau menepuk nyamuk sambil melihat posisi nyamuk memiringkan kepala dan mengangkat tangan kanan yang masih di tekuk, namun tiba-tiba peluru menghantam,” ujar Atang.
Baca juga: Jembatan Rp 10 M Baru Sebulan Diresmikan Bupati Karawang Ambrol, Dinas PU Harus Panggil Kontraktor
Pada saat mengkat tangan itulah dirinya dikejutkan dengan suara letusan senapan, kemudian terasa panas dan sakit luar biasa di pangkal lengan bagian atasnya.
“Setelah itu saya tidak ingat lagi karena menahan sakit luar biasa, anak saya dan para tetangga membawa saya ke puskesmas lalu saya tidak ingat karena pingsan saat menuju rumah sakit,” kata dia.
Atang sempat mendapatkan perawatan intensif agar bisa segera dilakukan tindakan operasi mengangkat proyektil peluru yang masih bersarang di pangkal lengannya.
“Pantasan terasa sakit banget, menurut dokter yang mengoperasi tangan saya, pelurunya pecah di dalam lengan menjadi 7 bagian, pecahan proyektil peluru yang berhasil diangkat jumlahnya ada 4 bagian bagian dan 3 bagian sangat kecil," ujarnya.
Saat ini kondisi Atang sudah membaik, lengan kanannya yang ditembak senapan gas sudah mulai bisa digerakkan secara pelan dan perlahan.
"Senin depan saya harus kontrol ke rumah sakit, untuk melihat kondisi hasil operasinya,” kata Atang, sambil sesekali meringis menahan sakitnya.
Seperti diketahui pada Kamis malam (13/1/2022), sekira pukul 21.30 WIB Atang ditembak oleh tetangganya sendiri.
Pelaku yang bernama Iyan, tak hanya bertetangga, akan tetapi masih saudara Atang.
Baca juga: Pria di Karawang Ditembak Tetangga saat Terlelap Tidur, Motif Dendam Lama Beda Pilihan di Pilkades
Pelaku penembakan langsung diamankan malam itu juga bersama barang bukti, oleh Polsek Tegalwaru.
Menurut keterangan polisi, dari hasil pemeriksaan awal diketahui pelaku masih memiliki dendam masalah Pilkades kepada korban.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan, bermula saat korban dan pelaku beradu argumen hingga membuat pelaku tersinggung, penembakan ini dipicu perdebatan karena perbedaan pilihan di Pilkades pada tahun 2018.
Aksi nekat dilakukan pelaku diduga karena berbeda pilihan dalam mengusung calon kepala desa, padahal, Pilkades di Kutalanggeng sendiri berlangsung pada November 2018.
Namun dari hasil penelusuran dilapangan, pelaku memang kerap melakukan intimidasi kepada para tetangganya tanpa sebab yang jelas.
Beberapa tetangga korban lainnya juga pernah merasa diintimidasi oleh pelaku, namun, para tetangga enggan melaporkan kelakuan pelaku, sebab takut oleh sifat tempramen dan premanisme yang ditunjukkan oleh pelaku.
Hal itu juga diungkap Maman (bukan nama sebenarnya), ia pernah didatangi dan dimarah-marahi tanpa sebab yang jelas oleh pelaku.
"Saya pernah didatangi oleh pelaku hingga 2 kali kerumah saya, dia memarah-marahi tanpa sebab yang jelas,” katanya.
Ia mengaku pernah diancam akan dicolok matanya oleh pelaku, namun pada saat itu ia tak menganggap dan tak mengambil hati atas sikap pelaku.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Cerita Atang Korban Penembakan Diduga Dendam Pilkades di Karawang, Peluru Pecah 7 Bagian di Lengan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.