Kasus Omicron Naik, Swab PCR Acak Akan Dilakukan Tiap Bulan di Sekolah di Kota Bandung
Dari 33 kasus varian Omicron di Jabar, enam di antaranya terjadi di Kota Bandung, dan keenamnya transmisi lokal.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sebanyak 60 sekolah di Kota Bandung, mulai SD hingga SMA akan menjadi titik kegiatan survailen atau tes swab acak menyusul mulai merebaknya kasus varian Omicron di Jabar, termasuk di Kota Bandung.
Dari 33 kasus varian Omicron di Jabar, enam di antaranya terjadi di Kota Bandung, dan keenamnya transmisi lokal.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan Kota Bandung, Bambang Ariyanto, mengatakan ada 30-50 orang yang akan menjalani tes secara acak di setiap sekolah.
Tak hanya pada para siswa, tes juga dilakukan pada para pendidik dan tenaga kependidikan secara acak.
"Nanti, tim yang akan datang ke sekolah. Waktunya ditentukan oleh puskesmas setempat yang ditunjuk langsung oleh Dinkes," ujar Bambang kepada Tribun saat dihubungi, Minggu (23/1).
Bambang mengatakan, setiap kecamatan akan diwakili oleh dua sekolah.
"Nanti setiap bulan pelaksanaannya (survailen) di sekolah yang berbeda alias berganti-ganti," katanya.
Ketua Fortusis Jabar, Dwi Soebawanto sempat mendukung langkah dari Disdik dan Dinkes dalam melakukan survailen di sekolah-sekolah. "
Kami mendukung asalkan memang tak ada biaya yang dibebankan kepada siswa terkait swab acak," ujar Bambang.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Asep Saeful Gufron mengatakan, pembelajaran tatap muka (PTM) tetap berjalan meskipun saat ini virus Omicron sudah masuk ke Kota Bandung. Namun, Asep menyebut PTM akan secara rutin dievaluasi.
"PTM itu kan ada empat kelompok dan yang sudah lakukan tatap muka 100 persen hanya 330 sekolah, sisanya ada yang 75 persen dan 50 persen. Semua itu tetap sambil dilakukan evaluasi seperti apa ke depannya sekaligus kami adakan survailen (swab acak) Senin besok," katanya, kemarin.
Jika nanti hasil evaluasi bahwa ternyata pelaksanaan PTM mengkhawatirkan atau bahkan ditemukan varian Omicron, maka satgas akan langsung melaporkannya ke pimpinan agar segera diambil keputusan.
Asep berharap hasil survailen nanti tak membuat Bandung kondisinya mengkhawatirkan dengan adanya lonjakan virus Omicron.
"Pemerintah sih punya keyakinan agar ekonomi tak goyang kembali. Namun, kami ingatkan kepada masyarakat bahwa kunci menangkal Covid adalah menjaga protokol kesehatan. Itu wajib tanpa bisa ditawar-tawar kembali, enggak boleh ada kerumunan. Jangan lupa cuci tangan," ujarnya.
Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, telah diingatkan pemerintah pusat bahwa suatu waktu akan terjadi di semua wilayah Omicron ini termasuk Kota Bandung.
"Enam orang yang terpapar Omicron di Bandung itu kan ternyata mereka tak lakukan kontak dengan orang yang perjalanan. Jadi, ini penyebarannya transmisi lokal, sehingga harus benar-benar dalam lakukan tracing," katanya.(nandri prilatama)
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jawa Barat Naik Lima Kali Lipat