Temuan Sementara KNKT Terkait Truk Tronton Kecelakaan di Balikpapan: Dimensi Truk Lebih Lebar
Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) menemukan sejumlah fakta terkait komponen truk tronton yang alami kecelakaan di Balikpapan.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM – Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) menemukan sejumlah fakta terkait komponen truk tronton yang alami kecelakaan di Balikpapan.
Menurut Investigator KNKT, Budi Susandi, terdapat sejumlah temuan awal.
Seperti adanya modifikasi penambahan dimensi truk.
"Ini masih temuan awal dan kami masih mendalami bersama pihak-pihak Dirlantas dan Kementerian Perhubungan.”
"Temuan awal, mungkin kami harus mendalami lagi karena kami harus hati-hati dalam memberikan kesimpulan. Ada penambahan untuk sumbu dan dimensi lebih lebar dari dimensi awal,” katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Senin (24/1/2022).
Baca juga: Kurang dari 24 Jam Jasa Raharja Serahkan Santunan Ahli Waris Kecelakaan Muara Rapak Balikpapan
Sebelumnya, petugas KNKT mulai menelusuri tiap-tiap komponen dari kendaraan truk pada Sabtu (22/1/2022).
Dikutip dari Tribun Kaltim, Susandi, mengatakan pihaknya melakukan investigasi berupa sarana-prasarana.
"Kalau kami investigasi sarana-prasarana. Kemudian kami kumpulkan bukti atas temuan-temuan kami di lapangan," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan beberapa komponen kendaraan menjadi perhatiannya, seperti pengereman.
Dikatakan, setidaknya 4 bagian kendaraan yang diperiksa selain pengereman kendaraan.
"Biasa kami cek isi pengereman, isi gas, kemudi, dan transmisi," urainya.
Kendati demikian, ia enggan membeberkan lebih jauh terkait hasil pemeriksaan.
Pasalnya, investigator tidak hanya dari KNKT semata, melainkan juga dari PUPR.
Dari lintas instansi kemudian nantinya melaporkan ke Ditjen Perhubungan untuk dianalisis.
"Kami tidak bisa memberikan hasilnya. Karena kami masih harus laporkan dulu. Nanti akan disampaikan oleh Pak Dirjen," pungkasnya.
Diketahui, kecelakaan truk terjadi di Simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/1/2022).
Truk menabrak sejumlah kendaraan, baik roda dua dan roda empat.
Pihak kepolisian menyebut, peristiwa itu diduga akibat truk tronton mengalami rem blong.
5 Orang Meninggal dan Sejumlah Orang Luka akibat Kecelakaan di Balikpapan
Kecelakaan beruntun yang terjadi di turunan simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur mengakibatkan 5 orang meninggal dunia, Jumat (21/1/2022).
Dalam insiden kecelakaan lalu lintas itu, sebanyak 13 orang mengalami luka berat dan satu orang kritis.
Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan turut menyampaikan ucapan belasungkawa terhadap korban kecelakaan.
"Atas nama Pemkot Balikpapan saya ucapkan belasungkawa.”
“Nanti siang kita akan rapat bersama dinas terkait agar kejadian tak terulang, Perwali yang kita punya harus ditegakkan," kata Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud, dikutip Tribunnews.com dari Tribun Kaltim, Jumat (21/1/2022).
Ia menjadwalkan, rapat bersama stakeholder terkait pukul 14.00 WITA.
Rahmad juga meminta dukungan semua pihak dan mendorong anggota DPRD Kaltim Dapil Balikpapan untuk merealisasikan pembangunan flyover Rapak.
"Kita minta dukungan semua pihak, khususnya DPRD Kaltim agar rencana pembangunan flyover bisa cepat terealisasi dan kita minta bantuan gubernur untuk merealisasikan ini," ucapnya.
Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Maut di Balikpapan, Begini Cara Atasi Rem Blong Pada Mobil
Kronologi Kecelakaan
Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Yusuf Sutejo mengungkapkan kronologi kecelakaan lalu lintas di turunan simpang Muara Rapak, Jumat (21/1/2022).
Awalnya, terjadi antrean di lampu merah Simpang Rapak.
Kemudian, pada waktu bersamaan, melaju truk tronton yang menabrak kendaraan di area lampu merah Simpang Rapak.
Truk tronton tersebut, bermuatan mengangkut kapur pembersih air
“Jadi hasil dari penelusuran awal di TKP dan olah TKP kejadian, awalnya saat terjadi antrean lampu merah Simpang Rapak, dari arah belakang meluncur sebuah truk tronton yang mengangkut kapur pembersih air seberat 20 ton,” ungkapnya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV.
Kombes Yusuf menambahkan, kecelakaan terjadi karena kondisi geografis jalan menurun dan kondisi truk secara teknis dari hasil pemeriksaan awal remnya blong.
Pada waktu itu, kata Kombes Yusuf, sopir sempat menurunkan gigi, kecepatannya menggunakan engine brake.
Namun, kendaraan tetap meluncur.
Kemudian, menabrak kendaraan di lampu merah, pukul 06.15 WITA.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah/Miftah Aulia Anggraini, Kompas.tv)
Simak berita lainnya terkait Kecelakaan Maut di Balikpapan