UPDATE Bentrokan di Sorong: Polisi Periksa 20 Saksi, Mayoritas Korban Adalah Pekerja dan Tim Band
Kepolisian telah memeriksa 20 saksi terkait bentrokan yang terjadi di Sorong Selasa (25/1/2022). Polisi mengetahui mayoritas korban adalah pekerja.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Polisi tengah melakukan pemeriksaan kepada 20 saksi terkait bentrokan di Kota Sorong, Papua Barat.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi.
Dikutip dari Kompas.com, pemeriksaan juga dilakukan terhadap pengelola tempat karaoke yang dibakar oleh massa.
"Dari 20 saksi itu termasuk pengelola diskotik Double O sudah diambil keterangan sehingga dari situlah ada nama-nama 17 orang yang terbakar di dalam satu ruangan," kata Adam, Rabu (26/1/2022).
Baca juga: Update Bentrokan di Sorong: 18 Orang Meninggal, Kini Karyawan Double O Sorong Mengungsi
Baca juga: Wapres Minta Polisi Terus Berkoodinasi dengan Tokoh Masyarakat Tangani Bentrokan di Sorong
Temuan yang didapat dari pemeriksaan tersebut yaitu identitas dari 17 orang terbakar.
Adam mengatakan, 17 korban yang terbakar terdiri dari tiga orang tamu dan 14 orang lainnya merupakan pekerja dan juga tim band.
Selain itu kesaksian juga didapat dari satu anggota tim band yang selamat.
Anggota tim band itu mengetahui teman-temannya berada di lantai 2 gedung tempat karaoke untuk menyelamakan diri.
"Dari kejadian awal itu mereka sempat khawatir naik ke lantai 2 untuk bersembunyi tetapi massa membakar diskotik Double O dan akhirnya terjebak," jelasnya.
Perkembangan lain yang didapatkan oleh kepolisian adalah telah mengantoni sejumlah nama pelaku dan mengumpulkan bukti-bukti.
Seperti yang diberitakan Tribunnews sebelumnya, bentrokan antara dua kelompok warga terjadi di Sorong, Papua Barat pada Selasa (25/1/2022) dini hari.
Bentrokan itu membuat 17 orang tewas terbakar serta satu orang meninggal karena terkena bacokan.
Untuk korban tewas terbakar disebabkan oleh pembakaran yang dilakukan oleh massa yang melakukan bentrokan.
Dikutip dari Kompas TV, bentrokan berawal dari kesalahpahaman antar dua kelompok yang terjadi pada Sabtu (22/1/2022) malam.
"Kemudian kedua kubu saling menyerang pada Senin malam dan berlanjut hingga Selasa subuh dini hari."
"Bentrokan ini sampai membakar tempat hiburan malam dan mengakibatkan 17 orang meninggal dunia," jelas Jurnalis Kompas TV, Flora Batlayeri, Selasa (25/1/2022).
Detail dari peristiwa ini dibeberkan oleh Kapolres Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setiawan seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Dinar Candy Akui Pernah Rasakan Insiden Pembakaran Seperti di Double O Sorong
Ary menjelaskan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 23.30 WIT.
"Kejadian sekitar pukul 11.30 WIT (23.30) dan buntut dari kejadian pada Minggu pagi yang berawal dari sebuah tempat hiburan malam akibat salah paham antara pengunjung dan pihak keamanan di tempat karaoke hingga berlanjut keluar," katanya, Selasa (25/1/2022).
Selain itu, Ary juga menyebutkan bahwa pihaknya sudah memanggil kedua belah pihak yang terlibat bentrok untuk menyelesaikan masalahnya di Polsek Sorong Timur.
"Kita sudah kumpulkan beberapa kepala suku untuk menyelesaikan masalah ini agar tidak ada gerakan tambahan yang memicu nanti."
"Lalu karena dilihat intensitas mulai tinggi, patroli dilakukan hanya saja tiba-tiba bentrokan kedua kubu terjadi hingga memakan satu korban akibat terkena bacokan di kepala dan meninggal dunia," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Suci Bangun DS)(Kompas.com/Maichel)(Kompas TV/Desy Hartini)
Artikel lain terkait Bentrokan di Sorong
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.