Buntut Dugaan Kasus Suntik Vaksin Kosong di Medan, Nakes Ancam Laporkan Pihak yang Viralkan Video
Dedek mengatakan bahwa suntik yang dikeluarkan kliennya dari bungkus sebenarnya sudah berisi vaksin.
Editor: Dewi Agustina
Keempat, vaksinasi tersebut ditargetkan untuk 500 anak pada SD tersebut dalam beberapa hari.
"Targetnya 500 anak tapi yang sisa itu 5 vial, jadi ada sekitar 50 anak yang belum tahu kejelasannya apakah sudah vaksinasi atau seperti apa," tuturnya.
Untuk itu Taufik menjelaskan bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan mengunjungi sekolah yang bersangkutan dan akan memanggil tenaga kesehatan tersebut.
"Kita akan kunjungi sekolah untuk meninjau langsung dan pastinya dalam waktu dekat juga setelah dari pemeriksaan selesai, kami akan panggil petugas tersebut secara etika profesi kedokteran melalui IDI Medan nantinya," ujarnya.
Polda Turun Tangan
Pihak kepolisian Polda Sumatera Utara mendalami video yang viral di sosial media terkait seorang tenaga (Nakes) yang diduga menyuntikkan vaksin kosong kepada seorang anak SD di Medan.
Terkait hal tersebut, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan bahwa setelah beredarnya video itu, Polda Sumatera Utara merespon cepat dan mendalami rekaman video yang viral serta memeriksa pihak-pihak terkait.
"Tim sedang melakukan pendalaman dan memintai keterangan saksi," kata Hadi, Jumat (21/1/2022).
Dalam video rekaman yang beredar, video itu direkam saat pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Wahidin Medan Labuhan pada hari Senin (17/1/2022).
Dalam pelaksanaan vaksin anak itu dilakukan oleh Polsek Medan Labuhan Polres Labuhan Belawan bekerja sama dengan RS Delima Martubung.
Di mana video amatir itu direkam orang tua anak berinisial K saat putrinya mendapatkan vaksinasi.
Putrinya berinisial O berusia 11 tahun.
Setelah kembali ke rumah, orang tua korban memperlihatkan dan mengirimkan video tersebut kepada keluarganya dan pada hari Kamis (20/1/2022) video tersebut viral di media sosial.
Baca juga: Viral Video Nakes Suntik Vaksin Kosong di Medan, Anggota DPR: Sebabkan Rasa Aman Palsu
"Saat ini Polda Sumut tengah memeriksa vaksinator inisial G dan petugas aplus inisial W. Keduanya tenaga kesehatan tersebut bertugas di RS Delima Martubung. Dalam hal ini pihak kepolisian akan terus mendalami dengan meminta keterangan saksi ahli," jelasnya.