Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kabar Terbaru Desa Miliarder di Tuban, Kades Ini Bantah Uang Ganti Rugi Milik Warganya Habis

Seorang Kepala Desa Sumurgeneng di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, buka suara terkait isu uang ganti rugi pembebasan lahan kilang minyak.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Kabar Terbaru Desa Miliarder di Tuban, Kades Ini Bantah Uang Ganti Rugi Milik Warganya Habis
SuryaMalang/Istimewa
Capture video viral warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, beli mobil ramai-ramai. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang Kepala Desa Sumurgeneng di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, buka suara terkait isu uang ganti rugi pembebasan lahan kilang minyak Pertamina GRR Tuban, milik warganya.

Gihanto menepis kabar yang menyebut uang ganti rugi sudah habis dan membuat warganya jatuh miskin.

Meskipun demikian, Gihanto tidak mengetahui secara pasti sisa uang milik warganya.

"Tidak benar itu warga uangnya habis walaupun saya tidak tahu isi rekeningnya," terangnya, Kamis (27/1/2022) lalu.

Baca juga: Setahun Kampung Miliarder Tuban Hasil Jual Tanah ke Pertamina: Kini Jual Ternak untuk Makan

Ia menjelaskan, hasil jual lahan malah dibelikan lahan lagi di luar desa yang lebih luas, karena harga Rp 600 ribu /meter yang diterima warga dari pembebasan lahan jika dibelikan di luar dapat harga Rp 200 ribu /meter, maka bisa dapat 3 kali lipat.

Sedangkan untuk buruh tani juga masih bekerja ikut orang lama yang membeli lahan baru di luar desa, jadi masih tetap kerja juga.

"Lahan warga penerima ganti rugi dari Pertamina juga masih, jadi tidak benar itu uang warga habis, justru semakin sejahtera," pungkasnya.

Rumah warga kampung miliarder di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban.
Rumah warga kampung miliarder di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban. (Surya.co.id/m sudarsono)
BERITA TERKAIT

Kata kepala desa lain

Kades Wadung dan Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Sasmito mengungkap fakta lain.

Ia menjelaskan, memang warga sudah banyak yang mengeluh terutama yang sebelumnya bekerja sebagai buruh tani.

Sebab, saat ini tidak ada lagi lahan yang digarap karena sudah menjadi milik Pertamina setelah adanya pembebasan.

Baca juga: Nasib Warga Kampung Miliarder di Tuban, Dulu Berbondong-bondong Beli Mobil, Kini Tak Ada Penghasilan

"Warga kami yang terdampak ada 151 kartu keluarga (KK), namun yang punya lahan sekitar 20 persenan, sisanya bangunan rumah sudah direlokasi," kata Sasmito.

Mengenai pekerjaan dari Pertamina juga belum banyak lowongan, namun ia meyakini jika proyek sudah jalan akan banyak serapan tenaga kerja.

"Memang keluhan datang dari buruh tani yang belum kerja, di sisi lain juga belum ada progres yang signifikan terkait kilang," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas