Penangkapan Pelaku Penyelundupan 16 Kg Narkotika di Palembang Dianggap Penting, Ini Alasannya
Sindikat tersebut diketahui merupakan jaringan yang berasal dari Myanmar, masuk selat Malaka dengan tujuan penyebaran di Kota Palembang
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha C
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Legislatif asal PKS Dapil I Sumatera Selatan, Mustafa Kamal mengapresiasi keberhasilan Polda Sumatera Selatan menggagalkan penyelundupan 16 kilogram narkotika jenis sabu di Palembang.
Unit Tim Khusus Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel berhasil membekuk dua pelaku penyelundupan, yakni A (48 tahun) dan F (41), warga Dusun Ujong Kreung, Kelurahan Meunasah Leubok, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.
Aksi keduanya digagalkan di Jalan Palembang-Jambi Km 59, Simpang Tungkal, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumsel pada Selasa (1/2) dini hari.
Sindikat tersebut diketahui merupakan jaringan yang berasal dari Myanmar. Masuk melalui selat Malaka dengan tujuan penyebaran di Kota Palembang.
"Kita memberikan apresiasi untuk Polda Sumsel atas keberhasilan menggagalkan penyelundupan sabu seberat 16 kg. Ini sangat penting mengingat kasus narkotika di Sumsel akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan," kata Mustafa, Kamis (3/2/2022).
Baca juga: Satu Penjambret yang Dibakar Warga Sako Palembang Meninggal Dunia
Melihat kasus terbaru di tahun 2022, dalam satu bulan (Januari) saja, Polda Sumsel sudah menangani 40 kasus Narkotika. Angka tersebut meningkat dari bulan sebelumnya (Desember 2021), dimana terdapat 28 kasus.
Mustafa Kamal yang merupakan Anggota DPR RI komisi X ini juga mengatakan BNN dan Pemerintah Provinsi, maupun Kabupaten dan Kota untuk lebih bersiaga dan siap dengan langkah-langkah pencegahan.
Sebab, Sumsel telah menjadi tujuan penyebaran narkoba dari jaringan internasional.
"Artinya, dengan kata lain telah ada jaringan lokal dan pasar narkoba yang perlu ditanggulangi secara sistematis untuk menyelamatkan masyarakat khususnya generasi muda dari ancaman Narkoba," katanya.
Menurut Mustafa, fenomena narkoba ini seperti fenomena puncak gunung es yang dibawahnya ada permasalahan besar dan mendasar. Akibat dari masalah narkoba akan menyebabkan banyak permasalahan turunan lainnya yang bisa menggagalkan tujuan-tujuan pembangunan yang telah dicanangkan.
Demi bisa menekan potensi pertumbuhan kasus narkoba, khususnya di Sumsel, Mustafa mengajak peran aktif semua pihak untuk turut andil.
Baik itu dari pemerintah, aparat penegak hukum, lembaga pendidikan dan agama, Organisasi Kemasyarakatan (ormas), khususnya ormas kepemudaan hingga semua lapisan masyarakat.
"Ini menjadi pekerjaan kita bersama. Semua pihak harus terlibat dan bekerjasama. Mulai dari pemerintah, aparat penegak hukum, lembaga pendidikan dan keagamaan, ormas, khususnya ormas kepemudaan serta masyarakat biasa pun harus siap mengambil peran," ungkap Mustafa.