Perdana, Hari Ini Bali Kedatangan Turis Asing Sebanyak Enam Orang, Berasal dari Jepang
Ketua PHRI Badung I Gusti Agung Rai Suryawijaya mengaku dia diundang untuk menyambut kedatangan wisatawan dari Narita Jepang, Kamis.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Jelang pembukaan penerbangan internasional ke Bali oleh pemerintah, Satgas Covid-19 melakukan berbagai persiapan.
Sekretaris Satgas Covid-19 Provinsi Bali, Made Rentin menegaskan, pihaknya sudah siap menyambut kedatangan wisatawan internasional dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Ia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
"Terminal kedatangan internasional di (Bandara) Ngurah Rai, kemarin sudah menyatakan kesiapan. Apalagi besok perdana flight Garuda (Indonesia) itu isinya cuma enam penumpang. Itu kedatangan dari luar negeri, kalau tidak salah dari Jepang," kata Rentin, Rabu (2/2).
Sebanyak 6 penumpang dari Jepang rencananya akan datang sebagai wisatawan mancanegara yang pertama kali ke Bali sejak pandemi melanda.
“Untuk di terminal kedatangan Ngurah Rai besok perdana flight Garuda itu isinya cuma 6 penumpang. Itu dari Jepang,” ujarnya.
Setibanya di Bali, para wisman itu bakal diarahkan menuju terminal kedatangan untuk melakukan serangkaian cek pemeriksaan suhu tubuh.
Rentin menjelaskan, jika ditemukan wisman yang memiliki suhu di atas 38 derajat celcius maka akan diarahkan ke ruang pemeriksaan lanjutan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk melakukan swab PCR.
"Kalau suhunya di atas ketentuan, nanti akan dibawa ke klinik khusus. KKP sudah menyiapkan klinik khusus untuk treatment awal dulu. Setelah di tempat sejuk suhunya kembali normal, setelah itu baru mereka melakukan swab PCR," kata Rentin.
Seusai swab PCR, para wisman akan melakukan pemeriksaan dokumen keimigrasian untuk selanjutnya ditempatkan di ruangan khusus sembari menunggu hasil PCR dan menjalani pendataan oleh pihak hotel karantina.
Jika hasil PCR negatif, mereka bisa menuju ke hotel karantina. Rentin menjelaskan, para wisman tersebut sudah memesan hotel untuk karantina yang berada di Hotel Grand Hyatt Nusa Dua.
Ia menyebutkan, para wisman yang ke Bali sudah harus menyertakan hotel yang sudah di-booking untuk pelaksanaan karantina.
Lima hotel yang disiapkan untuk travel bubble antara lain, The Westin Nusa Dua, Grand Hyatt, Royal Tulip Springhill Jimbaran, Griya Santrian Sanur, dan Viceroy Bali Ubud.
“Khusus yang kedatangan besok me-request hotel tempat karantina di Hotel Grand Hyatt. Berikutnya juga demikian. Mereka sudah dengan full booking dan mereka sudah me-request hotel tempat menginap,” tegasnya.
Kalaksa BPBD Bali ini menjelaskan, lama waktu karantina dibagi dua yakni bagi yang sudah vaksinasi pertama selama 7x24 jam dan yang sudah vaksinasi kedua 5x24 jam.
“SE satgas yang terbaru bahwa Bali dan Riau sebagai tempat kedatangan pelaku perjalanan luar negeri untuk wisata. Jadi entry point-nya dua tempat. Hal signifikan yang menjadi perubahan sebelumnya secara generalis ditetapkan karantina 7x24 jam, sekarang yang 7x24 jam untuk yang vaksin 1, kalau yang lengkap cuma 5x24. Hari keempat exit test. Kalau negatif, boleh melanjutkan jalan,” tegasnya.
Wisman yang positif dan termasuk orang tanpa gejala (OTG), mereka akan menuju hotel isolasi yang berada di tempat yang berbeda dengan hotel karantina.
Wisman yang bergejala, mereka akan dibawa ke rumah sakit rujukan Covid-19. Bagi para wisman pihaknya sudah menyiapkan 19 rumah sakit rujukan yang kesemuanya terletak pada green zone Nusa Dua, Sanur, dan Ubud.
“Kalau di bandara kita pilah dua. Yang positif tidak bergejala kita siapkan hotel isolasi beda dengan karantina. Kedua kalau positif dengan gejala, apalagi berat, itu dibawa ke RS rujukan. Total 62 RS rujukan Covid-19, yang untuk PPLN ada 19 RS, ada di Ubud, Sanur, Nusa Dua, Badung, di bawah koordinasi RSUP Sanglah,” katanya.
Setelah pintu masuk penerbangan internasional ke Bali dibuka sejak 14 Oktober 2021, akhirnya kedatangan penerbangan komersial internasional terealisasi saat Garuda Indonesia rute Narita Jepang menuju Denpasar, Kamis.
"Untuk plan (rencana) schedule yang kami terima memang Garuda Indonesia rute Narita-Denpasar akan datang ke Bali, 3 Februari 2022 waktu tiba di Bali itu sekitar pukul 16.35 Wita. Dan itu adalah menjadi penerbangan komersial perdana internasional," ujar Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I (Persero) Bandara Ngurah Rai, Taufan Yudhistira, Rabu.
Dengan rencana penerbangan internasional tersebut, pihaknya (Angkasa Pura I) selaku pengelola Bandara Ngurah Rai mengaku siap, baik dari sisi sarana maupun prasarana.
"Pada dasarnya kami Bandara Ngurah Rai bersama stakeholder itu siap untuk menerima pelayanan penerbangan internasional. Fasilitas sudah kami siapkan, pelayanan sudah kami tingkatkan kami siap," imbuh Taufan.
Alur kedatangan internasional dan keberangkatan internasional sudah siap dan sudah disimulasikan beberapa kali. Berapa penumpang dari Jepang yang akan tiba di Bali, Taufan mengungkapkan, kemarin siang pihaknya belum menerima planning schedule penumpang.
"Planning pax-nya sampai saat ini belum kami terima biasanya informasi tersebut diterima pada hari-H atau H-1 sore atau malam hari. Dan besok (hari ini, Red) kami akan ada inaugural atau penyambutan berupa water salute. Siapa saja yang akan hadir melakukan penyambutan, kami menunggu informasi dari pihak Garuda," jelasnya.
Selain Garuda Indonesia, akan ada juga penerbangan internasional lainnya yakni Singapore Airlines mulai 16 Februari 2022 dan Batik Air rute Singapura-Denpasar PP.
Singapore Airlines direncanakan akan daily flight atau setiap hari. Sementara Batik Air dan Garuda Indonesia, kata Taufan, pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut apakah akan setiap hari atau bagaimana.
Kesiapan Bandara Ngurah Rai mencakup passenger journey sejak turun pesawat hingga PPLN dijemput kendaraan menuju hotel karantina.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung menilai penerbangan Jepang-Bali menjadi kabar baik bagi pariwisata di Bali.
Ketua PHRI Badung I Gusti Agung Rai Suryawijaya mengaku dia diundang untuk menyambut kedatangan wisatawan dari Narita Jepang, Kamis.
"Semoga wisatawan yang datang jumlahnya banyak. Karena pemerintah sudah memperluas jaringan ke negara-negara yang kasus covid-19 kecil," ungkapnya, Rabu.
Pihaknya mengakui kedatangan tersebut akan menjadi yang pertama sejak Bandara Ngurah Rai dibuka untuk penerbangan internasional 14 Oktober 2021.
"Untuk jumlah wisatawan yang datang saya belum tahu. Namun kami diundang untuk menyambut kedatangan mereka. Mungkin nanti akan ada tokoh-tokoh lain," ucapnya.
Pihaknya mengatakan, dalam surat undangan yang diberikan Maskapai Garuda Indonesia akan membuka penerbangan internasional regular dengan rute Narita-Denpasar sebanyak 1 kali seminggu.
"Acaranya pukul 15.00 Wita. Semoga semua ini akan memulihkan pariwisata Bali," harapnya sembari mengatakan apalagi di Bali vaksin sudah dilaksanakan, semoga pariwisata pulih dan pekerja bisa bekerja lagi. (gil/zae/gus)
Baca juga: Eber Bessa Optimistis Raih Tiga Poin