BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Ternate, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa dengan kekuatan 5,7 magnitudo mengguncang wilayah Ternate, Maluku Utara dan sekitarnya pada hari ini, Minggu (13/2/2022).
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Gempa dengan kekuatan 5,7 magnitudo mengguncang wilayah Ternate, Maluku Utara dan sekitarnya pada hari ini, Minggu (13/2/2022).
Dilansir laman resmi warning.bmkg.go.id, gempa terjadi pada pukul 15.21 WIB.
Gempa yang mengguncang Ternate ini diketahui memiliki kedalaman 10 kilometer.
Sementara itu, pusat gempa berada di 127 kilometer, Barat Laut Ternate.
Baca juga: UPDATE Gunung Api Status Level 3 Siaga: Gunung Semeru Alami 11 kali Gempa Erupsi
Tepatnya di 0.89 Lintang Utara dan 126.23 Bujur Timur.
Berdasarkan rilis yang diterima Tribunnews dari BMKG, lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa Ternate ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi pada lempeng Laut Maluku.
Sementara itu hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik atau oblique thrust.
Gempa Ternate ini berdampak di daerah Ternate dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Senin, 14 Februari 2022: Waspada 28 Wilayah Alami Hujan Lebat hingga Angin
Serta terasa di Bitung dan Manado dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga pukul 15.42 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.
Menurut BMKG gempa Ternate ini tidak berpotensi tsunami.
Namun, BMKG tetap mengimbau warga untuk berhati-hati akan kemungkinan gempa susulan yang bisa terjadi.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Senin, 14 Februari 2022: 28 Wilayah Berpotensi Diguyur Hujan Lebat
BMKG juga mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Warga diminta untuk Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Serta memeriksa dan memastikan bangunan yang ditinggali cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)