Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Datangi Desa Wadas, Tim dari KSP Jalankan Perintah Jokowi untuk Komunikasi dan Merangkul Semua Warga

Kantor Staf Presiden menerjunkan tim untuk mendatangi langsung Desa Wadas yang sempat ricuh karena pro kontra adanya pertambangan andesit.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Datangi Desa Wadas, Tim dari KSP Jalankan Perintah Jokowi untuk Komunikasi dan Merangkul Semua Warga
tangkap layar dari LBH Yogyakarta
Para warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo yang menolak pembangunan Bendungan Bener. 

Meski lantang menolak pembangunan tambang dan bendungan, warga dipaksa untuk melakukan penandatanganan oleh pihak tertentu.

Baca juga: Komnas HAM: Pemprov Jateng Agar Ubah Pendekatan untuk Selesaikan Masalah di Desa Wadas

Hal inilah yang memantik emosi sebagian warga hingga terjadi gesekan yang terjadi beberapa hari lalu.

“Tanda tangan itu dipaksakan, kemudian dianggap sebagai persetujuan dan itu membuat warga merasa aneh, kenapa ada anggapan seperti itu,” ceritanya.

Lebih jauh lagi, Isnur mengungkapkan alasan utama kenapa warga Wadas memprotes praktik ekspolitasi di sana.

Menurut warga, proses penambangan batu andesit di Desa Wadas akan mematikan sumber air untuk kehidupan masyarakat, termasuk mengganggu pertanian.

Sementara, penghasilan utama warga Wadas hampir 90 persen berasal sektor pertanian dan kekayaan alam yang dimiliki oleh Desa Wadas.

Baca juga: Konflik Wadas, Anggota Komisi III Sebut Komunikasi dan Sosialisasi Selama Ini Macet dan Tak Tuntas

“Keuntungan warga dari lestarinya alam itu tidak kecil, sangat besar, miliaran rupiah setiap tahunnya. Di Wadas terkenal duren, petai, dan produk-produk lain dari pertanian. Hasil bumi yang melimpah ini dikhawatirkan akan mati seiring dibangunnya pabrik tambang,” tutur Isnur.

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu, Isnur menyayangkan sikap pemerintah yang tak memerhatikan hal tersebut.

Pemerintah dinilai tetap menjadikan Desa Wadas sebagai lokasi pertambangan andesit dan Bendungan Bener sebagai sistem pengairan yang mendukung pertambangan itu.

“Sayangnya pemerintah tak melihat potensi alam dan pertanian di Wadas, itu tidak masuk dalam rencana pemerintah. Padahal itu sumber kebahagiaan, sumber kehidupan warga dan itu akan hilang dengan hancurnya alam mereka akibat tambang,” kata dia.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fandi Permana)

Baca berita lainnya terkait Pembangunan Waduk di Purworejo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas