Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hukuman Oknum Guru yang Tidak Manusiawi, Siswa Dihukum Push Up 100 Kali, Murid Disuruh Makan Sampah

Pada kejadian di Palembang, HN, kini harus menjalani operasi seusai menerima hukuman fisik dari kepala sekolahnya Faril Iskandar (61).

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Hukuman Oknum Guru yang Tidak Manusiawi, Siswa Dihukum Push Up 100 Kali, Murid Disuruh Makan Sampah
Tribun Sumsel
Seorang siswa SMP swasta di Palembang, Sumatera Selatan inisial H (15) terpaksa harus terbaring lemah di rumah sakit. Ia mengalami sakit di bagian perut dan harus dioperasi diduga usai diberi hukuman oleh kepala sekolahnya. (Tribun Sumsel) 

Mereka diminta oleh pelaku untuk memakan sampah plastik.

Insiden tersebut dipicu karena para siswa yang ribut ingin memberi kejutan seorang guru yang sedang berulang tahun.

Sebanyak 16 siswa SDN 50 Buton di Desa Wining, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara diduga dihukum memakan sampah plastik oleh gurunya.

Pelaku berinisial M. Peristiwa terjadi pada Jumat (21/1/2022).

Saat itu M tengah mengajar di kelas 4.

Sementara siswa-siswa tersebut merupakan kelas 3A.

Mengutip Tribunnews Sultra, belasan siswa tersebut ribut saat hendak memberikan kejutan kepada salah seorang guru yang sedang berulang tahun.

Berita Rekomendasi

"Namun guru ini merasa terlalu ribut sehingga mengganggu kegiatan di kelas 4, sehingga oknum guru menegur," kata Kapolres Buton AKBP Gunarko, Kamis (27/1/2022).

Karena masih ribut, M akhirnya kembali dan masuk ke dalam ruang kelas 3 lalu menutup pintunya.

M kemudian menghukum para siswa dengan cara memasukkan bungkusan sampah plastik bekas makanan.

Seorang guru tega menghukum 16 siswanya di sekolah dengan cara memakan sampah.
Seorang guru tega menghukum 16 siswanya di sekolah dengan cara memakan sampah. (Istimewa via Tribunnews Sultra)

“Dia (guru MS) ambil sampah dan kasih makan kami. Sampah itu dia ambil dari tempat sampah, sampah plastik,” ujar seorang siswa DS, mengutip Kompas.com.

Akibatnya DS mngalami trauma dan enggan masuk sekolah.

Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polres Buton.

Seorang kerabat siswa lain, Prischa Leda mengatakan, pihaknya merasa keberatan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas