Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diana Tak Percaya Bripda Febriyan Jadi Korban Ritual Maut: Selama Ini Gak Ada yang Aneh Sama Suamiku

Febriyan sempat pamit pada Diana untuk pergi ke Pantai Payangan. Febri mengirim ucapan pamit ke Diana dalam obrolan telepon.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Diana Tak Percaya Bripda Febriyan Jadi Korban Ritual Maut: Selama Ini Gak Ada yang Aneh Sama Suamiku
Tribun Jatim Network/Tony Hermawan
Diana, istri Bripda Febriyan Duwi, saat menunggu pemeriksaan ante mortem di RSD dr Soebandi Jember, Minggu (13/2/2022). Bripda Febriyan Duwi merupakan satu di antara korban ritual maut di Pantai Payangan, Jember. 

"Meditasi," kata Bayu, Minggu (13/2/2022), melansir dari Kompas TV dalam artikel 'Korban Selamat Ungkap Ritual di Pantai Payangan Jember, 10 Meninggal Terseret Ombak'.

Menurutnya, mereka melakukan meditasi di pinggir laut.

Namun, saat itu tiba-tiba ombak besar datang dan menyeret rekannya.

"Ada ombak dua kali datang. Ombak pertama ini saya berdiri terus lari saya menghindari ombak kedua."

Baca juga: Berawal dari Pengajian, Warga Lalu Diminta Ikut Ritual Tengah Malam di Pantai Payangan Jember

Ombak tersebut kemudian menyeret belasan orang dan 10 orang di antaranya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Kesepuluh jenazah tersebut sudah tiba di Puskesmas Ambulu, Jember, untuk proses identifikasi dan pendataan.

"Di Puskesmas Ambulu sudah ada 10 jenazah yang menunggu proses identifikasi dari kepolisian," demikian dilaporkan jurnalis Kompas TV Jember, Hernawan, melaporkan dari Puskesmas Ambulu.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan pantauan dan informasi yang diterima, sejumlah keluarga sudah datang menjemput namun belum bisa dibawa pulang karena masih proses identifikasi berikut pendataan.

"Dari informasi yang kami terima, para korban berusia dewasa, belum terkonfirmasi di bawah umur."

"Berdasarkan penjelasan seorang korban selamat, Bayu, waktu itu memang sedang melakukan ritual sebanyak lebih dari 20 orang, tiba-tiba ada ombak dua kali menerjang," imbuhnya.

Masih berdasarkan pantauannya, petugas puskesmas tidak mendirikan posko, tetapi ada meja pelayanan yang dibantu oleh petugas kepolisian dan TNI.

Mengenai identitas dan alamat para korban, Hermawan mengatakan dirinya belum mendapatkan identitas secara pasti.

"Yang pasti, kata dia, dari informasi yang kami terima korban berasal dari sejumlah daerah di Jember.

"Dari pantauan kami, dalam mengevakuasi jenazah menggunakan sejumlah mobil ambulans, yang jumlahnya kami tidak tahu pasti karena memang waktu itu ambulans silih berganti datang. Ada yang datang dan menjemput kembali.”

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas