Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Bali Umumnya Setuju Tilang Elektronik Diterapkan

Andi (38) warga di Jalan Gunung Soputan Denpasar mengaku lebih efektif jika tilang elektronik diterapkan.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Warga Bali Umumnya Setuju Tilang Elektronik Diterapkan
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
SOSIALISASI - Kegiatan sosialiasi jajaran Satlantas Polresta Denpasar terkait penerapan ETLE di Simpang Buagan, Kota Denpasar, tahun 2021 lalu. Penerapan tilang elektronik tersebut akan dilakukan tahun ini. 

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Rencana pemberlakuan Electronic Traffic Law Enfircement (ETLE) mendapat respons beragam dari masyarakat.

Ada yang mendukung, ada pula yang tidak setuju alias menuai pro dan kontra.

Seorang warga Pemogan, Denpasar Selatan, Mbok Ade (30) mengaku sudah memahami tentang tilang elektronik, namun tidak mengetahui kapan bakal diberlakukan.

Ia mengaku setuju dengan penerapan tilang elektronik itu karena dapat mengubah karakter perilaku berkendara lebih tertib lalu lintas.

"Itu kan sudah dari tahun lalu ramai diberitakan, tapi belum diterapkan ya sampai sekarang. Saya sangat setuju. Kan tujuannya memang baik. Mengurangi pelanggaran lalu lintas. Orang-orang lebih tertib," kata Ade, pedagang warung kelontong.

Andi (38) warga di Jalan Gunung Soputan Denpasar mengaku lebih efektif jika tilang elektronik diterapkan, serta tidak makan waktu di jalan dan tidak malu terkena tilang di muka umum.

"Kalau saya rasa dengan tilang elektronik ini lebih efektif ya. Tidak memakan waktu di jalan dan tidak malu dilihat banyak orang kita kena tilang di jalan," tutur Andi yang berprofesi tukang pangkas rambut asal Medan ini.

Berita Rekomendasi

Selly Salimah (29) warga Canggu, Kuta Utara, mengaku belum mengetahui banyak tentang tilang elektronik tersebut, namun dirinya mendukung program tersebut.

"Saya tidak begitu tahu tilang elektronik. Tapi kalau diterapkan ya tidak apa. Mungkin itu lebih memudahkan bagi petugas untuk menindak pelanggaran. Jadi pengendara, seperti saya, mungkin bisa lebih berhati-hati lagi," beber dia.

Andri Dino (25) warga Nusa Dua, mengaku kurang setuju dengan penerapan tilang elektronik Dia mengkhawatirkan penerapan tilang elektronik tidak ada kompromi untuk kemanusiaan.

"Saya kurang mendukung sih. Nanti di lampu merah maju dikit kena tilang karena hal apa yang tidak disengaja, misalnya. Apakah ada ruang kompromi kalau sistem tilang elektronik, misalkan kita tidak sengaja melanggar, tapi tertangkap kamera melanggar. Jadinya kan merugikan," ujar dia. (ian)

Baca juga: Pemain Persib yang Baru Sembuh Covid-19 Belum Diizinkan Pelatih untuk Bertanding

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas