Ketersediaan Kamar di Rumah Sakit bagi Pasien Covid-19 di Semarang Mencukupi
Hendi menyampaikan pada puncak Covid Juli lalu kapasitas rumah sakit Kota Semarang mencapai 1.700 kamar.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menegaskan jika ketersediaan kamar di rumah sakit bagi pasien Covid-19 masih mencukupi.
Hendi menyampaikan pada puncak Covid Juli lalu kapasitas rumah sakit Kota Semarang mencapai 1.700 kamar.
“Saat ini dari 20 rumah sakit yang ada, ruang perawatan untuk covid-nya ada 866. Artinya masih tersedia banyak ruang bagi masyarakat saat merasakan gejala Covid. Sementara di rumah dinas sekarang ini sudah kita buka lagi 2 ruang isolasi,” terang Hendi, sesuai rilis yang diterima tribunjateng.com, Kamis 17 Februari 2022.
Baca juga: 100 Pasien Covid-19 Kini Dirawat di RSU Kabupaten Tangerang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 2 yang berlaku di kota Semarang ini sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Imendagri) Nomor 10 Tahun 2022 yang menetapkan kenaikan status dari yang sebelumnya berada di Level 1.
“Intinya hampir sama, karena sebenarnya minggu lalu kita sudah melakukan modifikasi aturan. Meski berada di level 1, tapi kami terapkan aturan di level 2. Tempat hiburan sudah kita turunkan waktu operasionalnya jadi jam 23.00 WIB. Termasuk mall, hypermarket dan supermarket yang tadinya jam 22.00 sekarang jadi jam 21.00 WIB,” ujar Hendi, sapaan akrab wali kota di lobby kantornya.
Menurutnya, salah satu indikator naiknya level PPKM level 2 di Kota Semarang adalah tingkat kematian Covid.
Berdasarkan data yang ada, per Kamis (17/2) pagi tercatat 790 pasien dirawat dengan rincian 127 warga luar kota dan 573 warga Kota Semarang.
“Sebanyak 18 orang yang dirawat meninggal, tapi 6 dari luar kota. Dari 12 warga Semarang setelah diidentifikasi, yang 6 meninggal karena comorbid dan lansia meski vaksinnya sudah komplit sampai V2. Dan 6 sisanya lebih pada mereka yang vaksinnya belum komplit,” tutur Hendi.
Baca juga: Kasus Harian Tembus 63.956, Angka Keterisian RS Covid-19 Secara Nasional Capai 36 Persen
Hendi pun dalam keterangan persnya memastikan akan memulai pembelajaran tatap muka (PTM) mulai Senin depan.
Dirinya meminta Kepala Dinas Pendidikan untuk tidak full 100 persen siswa masuk, tapi dimulai dengan 50 persen terlebih dulu.
Jika situasinya membaik, maka akan ditingkatkan kembali dan seterusnya.
Dibukanya PTM diharapkan ditindaklanjuti dengan persiapan maksimal pihak sekolah, mulai dari infrastruktur, mewajibkan guru dan siswa melakukan swab rutin agar tidak muncul cluster sekolah dikarenakan tidak terindentifikasi dari awal.
Lebih lanjut, Hendi menyampaikan grafik Covid-19 di Kota Semarang belum menunjukkan penurunan.
Menurut analisis Dinas Kesehatan diprediksi puncaknya akan berlangsung hingga akhir Februari dan turun pada tanggal 6 Maret.