Dorong Daya Saing di Pasar Global, Pemprov Kalteng Resmikan Ekspor Produk Kelautan dan Perikanan
Diharapkan peluncuran ekspor produk kelautan dan perikanan ini akan menjadi momentum kebangkitan ekspor Kalteng yang berkelanjutan.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Peluncuran Ekspor Produk Kelautan dan Perikanan Kalimantan Tengah (Kalteng) resmi diaksanakan di Halaman Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (18/2/2022).
Peresmian dilakukan oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung. Pada kesempatan tersebut, ia membacakan sambutan tertulis dari Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran.
Dalam sambutannya, Sugianto menyampaikan pentingnya semangat untuk tidak menyerah dalam membuat inovasi dan berbagai terobosan di tengah situasi pandemi Covid-19 ini.
Ia berharap agar masyarakat Kalteng dapat terus bekerja keras dan bekerja cerdas, termasuk dengan memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam untuk pemulihan perekonomian Kalteng lewat optimalisasi food estate, membangun kawasan klaster tambak udang vaname atau shrimp estate.
Terlebih lagi, penting bagi seluruh pihak untuk mendorong percepatan pembangunan kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus, termasuk melihat peluang pasar ekspor yang masih terbuka lebar dan potensinya masih sangat besar secara lebih jeli.
Presiden Joko Widodo pun telah menegaskan bahwa meskipun Indonesia dikenal sebagai negara produsen produk perikanan terbesar kedua di dunia, namun potret ekspor produk perikanan Indonesia masih berada di peringkat ke-13 dunia.
Dari berbagai wilayah di Indonesia, Provinsi Kalteng khususnya memiliki peluang pasar ekspor yang masih terbuka. Wilayah Provinsi Kalteng sendiri memiliki panjang pantai 703,91 km dengan potensi laut seluas 94.500 km2.
Potensi yang dimiliki produk perikanan lokal Kalteng pun sangat besar dan memiliki keunggulan, dikarenakan beragamnya produk-produk perikanan khas yang tidak dapat ditemukan di daerah lain.
Maka itulah, terdapat berbagai jenis produk perikanan lokal Kalteng yang sukses menarik minat negara importir, seperti ikan hias Botia, ikan Saluang, ikan Betutu atau Bakut, Aquatic Plant atau tumbuhan air, ikan Toman, ikan Sapu-Sapu, ikan Lais, ikan Baung, dan ikan Julung-Julung.
Berbagai produk perikanan tersebut diminati oleh negara-negara importir seperti Singapura, Malaysia, Jepang, Thailand, Hongkong, Jerman, Perancis, China, Amerika Serikat, Korea, Inggris dan Ceko.
“Kuncinya harus proaktif dan jangan pasif,” sebut Leo.
Lebih lanjut, Leonard S. Ampung menegaskan agar launching ekspor produk kelautan dan perikanan ini tidak terhenti pada seremonial semata.
Diharapkan peluncuran ekspor produk kelautan dan perikanan ini akan menjadi momentum kebangkitan ekspor Kalteng yang berkelanjutan dalam rangka meningkatkan nilai ekspor yang nantinya memberi dampak pada peningkatan perekonomian daerah serta kesejahteraan masyarakat Kalteng.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Kadislutkan) Prov. Kalteng H. Darliansjah pun menyebut bahwa penyelenggaraan kegiatan Launching Ekspor Produk Kelautan dan Perikanan Kalteng ini ditujukan sebagai bentuk komitmen, motivasi, dan dorongan dari Pemprov Kalteng kepada eksportir serta pelaku usaha UMKM di bidang kelautan dan perikanan yang ada di Kalteng untuk meningkatkan ekspor produk kelautan dan perikanan, guna meningkatkan perekonomian masyarakat di Kalteng ke depannya.