Warung Piring Mas Sangeh Lestarikan Lawar Nyawan, Jarang Ditemukan dan Berstamina
Lawar nyawan tulen bahannya tala nyawan dan kelapa parut serta diberi bumbu khas warung Piring Mas.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Lawar yang disuguhkan berbahan utama lebah madu, khususnya tala atau anak lebah yang disebut Lawar Nyawan.
Lawar nyawan ada dua jenis yakni lawar nyawan biasa dan lawar nyawan tulen.
Lawar merupakan makanan khas Bali yang umumnya menggunakan daging dan beberapa sayuran sebagai bahan pokok.
Baca juga: Bandara Ngurah Rai Jadi Penghubung Penerbangan MotoGP
Umumnya adonan lawar menggunakan daging babi, sapi, maupun ayam. Namun berbeda dengan lawar yang disuguhkan warung Piring Mas yang berlokasi di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal Badung.
Lawar tersebut berbahn lebah madu yang disebut lawar nyawan.
Lawar nyawan tulen bahannya tala nyawan dan kelapa parut serta diberi bumbu khas warung Piring Mas. Berbeda dengan lawar nyawan biasa, yang bahannya diberi sayuran seperti sayur kacang panjang, nangka maupun parutan kelapa.
Baca juga: Pesan Majelis Desa Adat Bali terkait Pawai Ogoh-ogoh, Yowana Wajib Taat Prokes
Pemilik warung Piring Mas Ida Ayu Prita Putrayani yang ditemui Tribun Bali, Kamis (17/2) menjelaskan, dia tertarik usaha kuliner lawar nyawan karena dari bahan bakunya.
Pasalnya bahan bakunya tidak mudah dicari di pasaran sehingga dipastikan berbeda dengan lawar-lawar lainnya.
"Jadi saya melakukan bisnis kuliner lawar nyawan ini, karena jarang orang dapatkan atau temui lawar nyawan. Padahal lawar ini makanan khas Bali pada zaman dulu," ungkapnya.
Selain itu manfaat dari lawar nyawan katanya juga banyak, bahkan sangat baik untuk kesehatan karena madu memiliki protein yang sangat tinggi. Apalagi lawar nyawan bahan utamanya yakni tala yang merupakan tempat madu tersebut.
"Jadi lawar nyawan bisa memberikan stamina, karena mengandung protein yang tinggi. Sehingga baik untuk kesehatan," jelasnya.
Usaha kuliner nyawan tersebut digelutinya sejak 2011. Saat itu kata Dayu Prita dirinya diajak temanya untuk ikut pameran kuliner di Pesta Kesenian Bali (PKB).
Baca juga: Desa Adat Buleleng Memilih Tidak Menggelar Pawai Ogoh-Ogoh
Saat itu dirinya diminta menyajikan makanan yang beda dari yang lainnya, sehingga disarankan oleh ibunya untuk membuat adonan lawar nyawan.
"Dulu ibu saya sering membuat lawar nyawan di rumah, sehingga beliau yang menyarankan saya untuk membuat lawar nyawan saat pameran kuliner saat itu. Saat diuji coba kuliner lawar nyawan saya lolos, sehingga saya saat itu memulai bisnis kuliner di pameran PKB,” jelasnya sembari mengatakan, dari pameran tersebut akhirnya lanjut sampai sekarang.