Jelang 1 Tahun Kepemimpinan Gibran Rakabuming, PKS Singgung soal Privilege, Bandingkan dengan Jokowi
Kritik politisi PKS untuk Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, jelang satu tahun kepemimpinan putra Jokowi ini.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Ia juga membandingkan bagaimana gaya Gibran dan Jokowi semasa menjadi Wali Kota Solo.
Baca juga: Ubedilah Badrun Serahkan Bukti Dokumen Baru ke KPK Terkait Pelaporan Gibran dan Kaesang
Baca juga: Dosen UNJ Ubedilah Badrun Diklarifikasi KPK 2 Jam Soal Laporan Dugaan KKN Gibran-Kaesang
Menurutnya, dahulu Jokowi sangat mudah ditemui, sementara Gibran terasa ada sekat.
"Gaya komunikasi ya memang kalau dibanding dengan Bapak (Jokowi) ini jauh sekali," katanya.
"Kalau dulu jadi Wali Kota, Pak Jokowi sangat sangat gampang untuk ditemui, berkomunikasi menyampaikan aspirasi."
"Sekarang beliau (Gibran) susah lah, ada sekatnya," lanjutnya.
Gaya komunikasi Gibran juga mendapat kritikan dari Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto.
Dilansir TribunSolo.com, Sugeng menilai pola komunikasi Gibran dengan masyarakat kurang baik, sehingga informasi tersendat.
31 Persen Responden Mengaku Mudah Dapat Pekerjaan
Hasil survei Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo menyatakan masyarakat Kota Solo merasa lebih mudah memperoleh pekerjaan dan penghasilan pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020.
Hal ini merupakan hasil survei terkait Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dirilis oleh Unisri Solo jelang setahun Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa memegang tampuk kepemimpinan.
Dalam survei, responden dihadapkan pada pertanyaan, "Satu tahun terakhir apakah Anda merasa lebih mudah atau lebih sulit dibanding tahun 2020 dalam hal memperoleh pekerjaan dan penghasilan?"
Baca juga: Gibran Rakabuming Raka Ketua Panitia ASEAN Para Games Organizing Committee 2022.
Baca juga: LPSK: Pelapor Gibran-Kaesang ke KPK Harusnya Dapat Piagam dan Premi Rp200 Juta
Ketua Program Studi Magister Administrasi Publik (MAP) Unisri, Suwardi, mengatakan sekitar 31,1 persen masyarakat menilai lebih mudah/sedikit lebih mudah memperoleh pekerjaan dan penghasilan.
"Tahun 2021 dibanding tahun sebelumnya 2020, masyarakat yang merasa lebih mudah ada 15,8 persen, dan yang merasa sedikit lebih mudah ada 15,3 persen," ujar Suwardi, kepada TribunSolo.com, Jumat (18/2/2022).
Meski demikian, Suwardi menyatakan tetap ada 1,3 persen warga masyarakat yang mengaku tahun 2021 lebih sulit dibanding tahun sebelumnya dalam hal memperoleh penghasilan dan pekerjaan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.