Warga Jambi Ditusuk Tetangganya Saat Mediasi Lahan, Korban Kritis
Seorang warga Jambi mengalami kritis dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Jambi usai sebuah badik menancap di dadanya.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, MUARA SABAK- Seorang warga Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi mengalami kritis dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Jambi usai sebuah badik menancap di dadanya.
Kejadian bermula pada hari Selasa (22/2/2022) sekira pukul 15.30 WIB.
Di mana korban yang diketahui bernama H. Asse (31) harus dirujuk ke rumah sakit Jambi akibat mengalami luka serius pada bagian dadanya.
Saat kejadian korban dan pelaku tengah berada di rumah Kepala Dusun setempat di Desa Merbau.
Di mana dalam pertemuan tersebut keduanya tengah menjalani mediasi uang difasilitasi kadus terkait persoalan lahan.
Baca juga: Jasad Wanita Terbungkus Karung di Jambi, Ditemukan Luka Akibat Sajam di Kepala hingga Perut
Perselisihan bermula, saat salah satu dari mereka menggebrak meja dan memicu emosi sehingga salah satu dari keduanya mencabut senjata (badik) yang memang telah dibawa oleh pelaku dari rumahnya.
"Sebenarnya baik korban dan pelaku mereka sama sama membawa senjata (sajam), hanya saja saat kejadian ketika pelaku kaget setelah korban menggebrak meja, pelaku langsung reflek dan menusuk dada korban," jelas Kanit Reskrim Polsek Mendahara Aipda Taufiq. Rabu (23/2/2022).
Ditangkap polisi
Seorang warga Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur, mengalami kritis dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Jambi usai sebuah badik menancap di dadanya.
Kejadian bermula pada hari Selasa (22/2/2022) sekira pukul 15.30.
Di mana korban yang diketahui bernama H. Asse (31) harus dirujuk ke rumah sakit Jambi akibat mengalami luka serius pada bagian dadanya.
Baca juga: Jasad Wanita Terbungkus Karung di Jambi, Ditemukan Luka Akibat Sajam di Kepala hingga Perut
Saat kejadian korban dan pelaku tengah berada di rumah Kepala Dusun setempat di Desa Merbau.
Di mana dalam pertemuan tersebut keduanya tengah menjalani mediasi uang difasilitasi kadus terkait persoalan lahan.
Perselisihan bermula, saat salah satu dari mereka menggebrak meja dan memicu emosi sehingga salah satu dari keduanya mencabut senjata (badik) yang memang telah dibawa oleh pelaku dari rumahnya.