Fajar Dijemput Maut Setelah Rayakan Ulang Tahun
Jenazah Dewa Gde Fajar mengalami luka bengkak pada mata sebelah kanan, lecet pada bibir kanan dan lecet pada tangan kiri.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Jenazah I Dewa Gde Fajar (18), remaja asal Desa Satra, Klungkung ditemukan terendam di saluran air seputaran Jalan Raya Tojan-Takmung, Klungkung, Rabu (23/2) pagi.
Polisi menyimpulkan Dewa Gde Fajar merupakan korban kecelakaan tunggal.
Dari hasil pemeriksaan luar, jenazah Dewa Gde Fajar mengalami luka bengkak pada mata sebelah kanan, lecet pada bibir kanan dan lecet pada tangan kiri.
"Jenazah merupakan korban kecelakaan tunggal," ungkap Kasi Humas Polres Klungkung Iptu Agus Widiono, Rabu.
Korban mengalami kecelakaan tunggal, diperkirakan saat dini hari. Tidak ada masyarakat yang mengetahui secara pasti kecelakaan itu, karena hujan deras.
Pagi harinya jenazah remaja tersebut ditemukan pertama kali oleh I Wayan Talen, pedagang asal Desa Tojan, Klungkung.
Di sekitar lokasi penemuan jenazah, juga ditemukan sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna hitam nopol DK 4623 PG yang dikendarai korban.
Berdasarkan informasi di lapangan, malam sebelum kejadian korban sempat berkumpul bersama kerabat atau temannya untuk merayakan pesta ulang tahun di Desa Satra.
Dewa Gde Fajar meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga. Terlebih Dewa Gde Fajar di lingkungannya dikenal sebagai sosok pemuda yang baik dan ramah.
Hal ini diungkapkan Perbekel Desa Satra, I Dewa Putu Oka Arsana. Ia mengatakan, Dewa Gde Fajar merupakan putra dari stafnya di kantor desa. Ia merupakan anak pertama, dari tiga bersaudara.
"Anak ini merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dan anak laki-laki satu-satunya," ungkap Dewa Putu Oka Arsana, Rabu.
Ia mengenal sosok I Dewa Gde Fajar sebagai anak yang sangat baik dan sopan di lingkungannya. Serta agak pendiam.
"Walau pendiam, tapi dalam bergaul dengan siapa pun, dia bisa nyambung," jelasnya.
Informasi sementara yang ia terima, Dewa Gde Fajar mengalami kecelakaan seusai menghadiri perayaan ulang tahun temannya yang juga lokasinya di Desa Satra.
"Sekitar jam 1 dini hari, ada temannya yang melihat anak ini (Dewa Gde Fajar) bengong di Balai Banjar. Saat ditanya oleh temannya, ia mengatakan hendak keluar sebentar," jelasnya.
Jenazah Dewa Gde Fajar rencananya akan dimakamkan, Kamis (24/2).
"Saya atas nama pribadi dan warga Desa Satra, mohon doa untuk warga saya yang mengalami musibah ini," harap Dewa Putu Oka Arsana. (mit)
Baca juga: Sandiaga Permudah Masuk Bali, Hapus Karantina, E-Visa Jadi Visa on Arrival, dan Hajar Mafia Visa