Modus Pre-Order Minyak Goreng Fiktif, Puluhan Ibu-ibu Jadi Korban, Kerugian Miliaran
Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 1,5 miliar, sementara IR, terduga pelaku, kini menghilang entah ke mana.
Editor: cecep burdansyah
Para korban yang tergabung dalam satu grup WhatsApp, menurut S, sempat beberapa kali mencari pelaku ke kediamannya.
"Tapi enggak ada titik terang," ujarnya.
Minyak-minyak yang ia pesan pada pelaku, ujar S, adalah minyak yang akan ia jual kembali.
"Tapi sekarang jadi enggak jelas," ujarnya,
Baca juga: Perspura Defisit Pemain Hanya 11 Orang, Bali United Bakal Menang Mudah Nanti Malam
Belum Lapor
Kapolsek Cileunyi, Kompol Wahyo, mengaku belum ada laporan dari masyarakat yang mengaku menjadi korban penipuan berkedok pemesanan minyak goreng.
"Laporan dari Kanit Rerskrim, [kasus penipuan berkedok pre-order minyak goreng) belum ada. Laporan yang ada adalah kasus penipuan terkait beras. Tapi, itu pun kami limpahkan ke Polresta Bandung," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (23/2).
Wahyo mengatakan, jual-beli dengan pola pre-order, seperti yang dilakukan para korban memang memiliki risiko. Itu sebabnya, para calon pembeli, ujar Wahyo, memang harus lebih berhati-hati dan cermat.
"Jangan sampai pesan banyak, tapi tahunya tertipu," ujarnya.
Menurutnya, saat memberi barang, terutama produk minyak goreng, apalagi dalam jumlah banyak, masyarakat sebaiknya memastikan dulu bahwa barang yang akan mereka beli itu ada wujudnya.
"Di gudang, misalnya. Apalagi, kan sekarang enggak boleh beli [minyak goreng] dalam jumlah banyak karena barangnya terbatas," kata Wahyo.
Jika para korban rugi sampai puluhan bahkan ratusan juta per orangnya, kata Wahyo, itu berarti mereka membeli dalam jumlah yang banyak sekali.
"Jika, katakanlah harga minyak goreng itu Rp 15 ribu per liter, dengan Rp 1,5 juta saja sudah bisa beli 100 liter. Itu saja sudah sangat banyak," ujarnya. (nazmi abdurahhman/nandri prilatama/lutfi ahmad mauludin)
Baca juga: David da Silva Mulai Banjir Sanjungan dari Bobotoh Cantik
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.