Kepanikan Siswi dan Guru Saat Gempa Mengguncang Pasaman Hingga Pasien RS Dievakuasi ke Luar Ruangan
Saat gempa, Rani merasakan tidak bisa berdiri dengan normal. Dia oleng dan badannya goyang-goyang seperti naik kendaraan.
Editor: Dewi Agustina
"Kami memutuskan memulangkan siswa SMK, karena siswa SD dan SMP juga dipulangkan, siswa SMK sempat ditahan dulu sebentar agar tidak ramai di jalan, setelah reda baru anak SMK di pulangkan," kata Rani.
Baca juga: Rentetan Gempa Besar di Sumatera Barat: 9 Kali Gempa Besar Sejak 1835, Tsunami pada 1904
Duka Pasien
Gempa Pasaman Barat terasa hingga ke Kota Bukittinggi.
Akibat gempa tersebut, pasien di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi sempat dievakuasi sementara ke luar ruangan. Hal tersebut untuk mengantisipasi gempa susulan.
"Pasien ruang rawatan Ambun Suri Lantai 3 dan 4 sempat dievakuasi sementara ke area Kafe Kokitama koperasi RSAM Bukittinggi," ujar Humas Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi Mursalman.
Selain itu, petugas di RSAM juga menyiapkan tenda darurat.
"Tenda darurat sedang dipersiapkan, tenda juga kita siapkan di areal parkir IGD RSAM untuk antisipasi evakuasi pasien," tutur Mursalman. Di samping itu, RSAM Bukittinggi juga bersiap menampung korban gempa Pasaman Barat. "Kita sudah bersiap kalau ada rujukan dari Pasaman Barat," kata Direktur RSAM, Busril.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan episenter gempa terletak pada koordinat 0,14 derajat LU, 99,94 derajat BT.
"Atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 kilometer timur laut wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada kedalaman 10 kilometer," kata dia.
Dia mengatakan, gempa tersebut merupakan jenis gempa kerak dangkal akibat aktivitas patahan aktif atau sesar Sumatera.
"Hasil analisis sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme geser (strike slip)," kata Dwikorita.
Guncangan gempa, tambah dia, dirasakan di daerah Pasaman Barat VI MMI dan Pasaman dengan skala intensitas V MMI yaitu getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.
"Sementara itu, di Agam, Bukitttinggi, dan Padang Panjang, dengan skala intensitas IV MMI yaitu pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah," katanya.
Sementara itu, Di Padang, Payakumbuh, Aek Godang, dan Gunung Sitoli, Dwikorita mengatakan getaran dirasakan dengan skala intensitas III MMI, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.
"Di Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan, dan Bangkinang, dengan skala intensitas II MMI, getaran gempa dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang," katanya.