Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FAKTA Pendaki Tewas saat Hendak Ikuti Ritual di Gunung Lawu Bersama 100 Orang, Terkena Hipotermia

Seorang pendaki dilaporkan tewas saat hendak mengikuti ritual di Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in FAKTA Pendaki Tewas saat Hendak Ikuti Ritual di Gunung Lawu Bersama 100 Orang, Terkena Hipotermia
nakedsecurity.sophos.com
Ilustrasi seorang pendaki tewas di Gunung Lawu karena hipotermia. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pendaki dilaporkan tewas saat hendak mengikuti ritual di Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Diketahui yang menjadi korbannya pria 40 tahun bernama Yusuf.

Ia tercatat sebagai warga Kabupaten Tangerang, Banten.

Meninggalnya Yusuf membuat Bupati Karanganyar, Juliyatmono ikut berkomentar.

Bagaimana kelengkapan informasinya? Berikut fakta-faktanya dirangkum dari TribunSolo.com dan Kompas.com, Selasa (3/1/2022):

Baca juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Pendaki Gunung Malabar Kabupaten Bandung Ditemukan Tewas

Kronologi kejadian

Tim SAR gabungan mengevakuasi pendaki yang mengalami hipotermia dengan cara ditandu melintasi jalur Cemoro Kandang Pendakian Gunung Lawu, Senin (28/2/2022).
Tim SAR gabungan mengevakuasi pendaki yang mengalami hipotermia dengan cara ditandu melintasi jalur Cemoro Kandang Pendakian Gunung Lawu, Senin (28/2/2022). (Istimewa)

Kejadian bermula saat korban berama 100 orang lainnya mulai mendaki Gunung Lawu pada Sabtu (26/2/2022).

Berita Rekomendasi

Rombongan berangkat dari Semarang, Jawa Tengah.

Kondisi medan saat itu sedang diguyur hujan.

Korban kemudian mengalami kelelahan sejak di Pos 3.

Namun di warung Pak Robet yang berada di Pos 4, korban tak kuat melanjutkan perjalanan.

Rombongan akhirnya menginggalkan Yusuf ditemani 2 orang lainnya dari rombongan.


Pada Minggu (27/2/2022) malam pukul 19.30 WIB teman korban yang baru selesai ritual menjemput korban untuk turun.

Namun dikarenakan kelelahan dan tak mampu turun, rekan korban minta bantuan ke tim SAR untuk bantu evakuasi turun.

Baca juga: 70 Pendaki Gunung Rinjani Ditinggalkan Hingga Telantar, TNGR Buru Guide Asal Bogor

Korban meninggal karena hipotermia

Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta, Arif Sugiarto membenarkan kejadian ini.

Ia mengatakan, setelah menerima laporan petugas melakukan proses evakuasi.

Tim gabungan bertemu dengan survivor pada hari Senin (28/2/2022) sekitar pukul 08.00 WIB dan langsung dievakuasi ke bawah.

"Saat ditemukan masih hidup, namun tanda vitalnya mulai melemah dan baru dinyatakan meninggal sampai di basecamp pukul 12.37 WIB," terang dia.

Usai berhasil dievakuasi, jenazah pendaki tersebut kemudian dilarikan ke Puskesmas Tawangmangu untuk pemeriksaan.

Arif menambahkan, korban terserang penurunan suhu tubuh secara drastis.

"Diserang hipotermia dan rombongan menggelar ritual," ucapnya.

Baca juga: VIRAL Video Pendaki Masak Steak di Gunung, Pengunggah Ungkap Ingin Makan Mewah Meski di Gunung

Respons Bupati Karanganyar

Bupati Karanganyar, Juliyatmono memberikan responsnya terkait insiden ini.

Ia mengatakan, sebelum melaksanakan aktivitas pendakian ke Gunung Lawu, kondisi fisik dan kesehatan harus diperhatikan.

"Persoalan yang kami cermati karena kondisi fisiknya. Oleh karena kondisi fisiknya harus menjadi persyaratan siapapun yang akan mendaki," katanya.

Pascakejadian itu, Juliyatmono meminta supaya petugas melakukan pemeriksaan fisik dan kesehatan kepada para pendaki yang akan naik ke Gunung Lawu.

"Perlu kesiapan petugas kita saat siapapun yang mendaki itu perlu diperiksa. Kondisi kesehatan masing-masing itu penting. Ada yang sehat fisiknya tapi rohaninya tidak sehat."

"Rohani tidak sehat itu mungkin ada ketakutan, kecemasan tapi karena komunitas merasa yakin, percaya diri, ternyata menyimpan sesuatu. Ini yang perlu diungkap supaya yang bersangkutan bisa dihindari jangan sampai memaksakan diri," terang dia.

Menurut dia jalur pendakian Lawu sempat ditutup untuk pendakian pada awal pandemi Covid-19.

Namun, tidak lama kembali dibuka untuk jalur pendakian sampai dengan sekarang.

"Pembukaan jalur pendakian sudah lama. Hampir tidak pernah kita tutup kecuali saat pandemi Covid yang cukup ekstrem itu," tandas Juliyatmono.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti)(Kompas.com/Labib Zamani)

Berita lainnya seputar Gunung Lawu.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas