Gubernur Khofifah Panggil Jiwa Nasonalisme Pengusaha Minyak Goreng: Jangan Ada yang Nahan Pasokan
Khofifah keliling bersama bupati/ wali kota sambil cek stok di pasar tradisional maupun retail modern.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa keliling ke berbagai daerah di Jatim melakukan operasi minyak goreng.
Khofifah keliling bersama bupati/ wali kota sambil cek stok di pasar tradisional maupun retail modern.
Gubernur Khofifah dalam sambutan saat operasi minyak goreng di Kota Blitar dan Kediri, sempat menyentil para produsen dan distributor minyak goreng agar tidak menahan pasokan dan segera didistribusikan.
Apalagi, Menurut Khofifah, pada dasarnya stok minyak goreng di Jawa Timur cukup. Hal ini karena kebutuhan minyak goreng di Jatim per bulannya sebanyak 59 ribu ton.
Baca juga: Ekonom: Kenaikan Harga Minyak Mentah Bisa Kerek Inflasi di Indonesia
Sementara angka produksi minyak goreng khusus untuk pasar Jatim mencapai angka 63 ribu ton. Seharusnya masih ada surplus 4 ribu ton per bulan.
"Saya sudah kordinasi dengan Menteri Perdagangan, Dirjen perdagangan dalam negeri juga hampir seminggu di Jawa Timur untuk mencari solusi efektif atas kelangkaan minyak goreng yang sudah melampaui satu bulan," ungkap Khofifah.
“Dari Bumi Bung Karno ini, saya panggil jiwa nasionalisme kepada seluruh pelaku industri minyak goreng. Kalau kita cinta Merah Putih, cinta NKRI, tolong segera distribusikan stock minyak goreng ke masyarakat. Jangan ada yang ditahan pasokannya,” ajak Khofifah usai meninjau pelaksanaan Operasi Pasar Minyak Goreng Murah yang dilaksanakan di UPT Bapenda Jatim di Kota Blitar, Minggu (27/2/2022).
Baca juga: Pertamina Pastikan Harga LPG 3 Kg Tidak Naik, Meski Harga Minyak Dunia Melambung
Khofifah menjelaskan, dirinya bersama Forkopimda Jatim yakni Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya telah berkeliling ke pabrik produsen minyak goreng.
Dari kunjungan tersebut, pihak produsen atau pabrik minyak goreng mengaku produksinya tidak mengalami perubahan. Namun, kelangkaan minyak goreng tetap terjadi di pasar.
“Kalau produksinya tidak berubah, tidak berkurang, kenapa barangnya menjadi langka. Mari kita panggil jiwa nasionalisme dengan membantu masyarakat agar minyak goreng sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) mudah didapat,” katanya.
Baca juga: Wamendag Sebut Suplai dan Harga Minyak Goreng di Batam Terpenuhi Sesuai HET
Menurut Ketua IKA Universitas Airlangga tersebut, saat-saat inilah sebetulnya tarikan nafas nasionalisme dan kecintaan terhadap Indonesia terpanggil. Yakni dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Mari kita membuka sensitifitas karena banyak pedagang gorengan yang berhenti berjualan karena minyak goreng mahal dan langka,” imbuhnya.
“Saya mohon kepada pelaku usaha yang terkait rantai pasok minyak goreng agar segera menyalurkan minyak goreng lebih cepat. Jangan ditunda atau malah ditahan. Kasihan masyarakat umum yang betul-betul membutuhkan. Tolong, sekali lagi tunjukkan jiwa nasionalisme,” ujarnya.
Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta Pemkab dan Pemkot terus menggencarkan operasi pasar untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di seluruh Jawa Timur.
Baca juga: Subsidi BBM Membengkak, Kementerian ESDM Pantau Kenaikan Harga Minyak Dunia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.