PTT Biayai Pengiriman hingga Pemakaman 8 Karyawannya yang Tewas Dibantai KKB
PT PTT akan menanggung seluruh biaya pengiriman jenazah hingga proses pemakaman di kampung halaman korban.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA- PT Palapa Timur Telematika (PTT) memastikan akan menanggung biaya pemakaman delapan pekerja yang tewas saat bertugas di Tower B3 , Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022) dini hari.
Mereka menjadi korban penyerangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Nau Waker.
"Kalau untuk delapan korban, kita sudah mendata semua ahli waris dan permintaan ahli waris di mana akan dikuburkan," ujar Direktur Operasional PT PTT Eddy Siahaan di Timika, Senin (7/3/2022).
Selain itu, PT PTT dikatakan Eddy akan menanggung seluruh biaya pengiriman jenazah hingga proses pemakaman di kampung halaman korban.
"Dana kedukaan, termasuk biaya acara adat hingga pemakaman, tentu juga akan ada santunan sesuai aturan perusahaan," kata Eddy.
Baca juga: Istri Korban Karyawan PTT yang Dibantai KKB di Papua Menangis Histeris
Berikut adalah data pekerja PT PTT yang menjadi korban aksi KKB dan lokasi pemakamannya:
Renald akan dimakamkan di Ambon, Maluku
Billy akan dimakamkan di Bandung, Jawa Barat
Bona Simanulang akan disemayamkan di Timika dan akan dimakamkan di Palu, Sulawesi Tengah
Sahril akan dimakamkan di Jakarta
Eko Septiansah akan dimakamkan di Jakarta
Ibo akan dimakamkan di Subang, Jawa Barat
Jamal akan dimakamkan di Rangkasbitung, Banten
Bebi Tabuni akan dimakamkan di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.
Visum Sudah Selesai Dilakukan
Kedelapan jenazah pekerja PT PTT telah berhasil dievakuasi ke RSUD Mimika untuk dilakukan visum pada Senin siang.
Baca juga: Terkait Penembakan 8 Pekerja PTT Papua, Mahfud MD Optimalkan Penegakan Hukum dan Penjaga Keamanan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mimika dr Antonius Pasulu memastikan proses tersebut berjalan lancar.
"Kami dari rumah sakit sudah melakukan visum luar dan pemulasaraan jenazah yang berlangsung sekitar lima jam," kata dia.
Namun, Antonius tidak bersedia membeberkan jenis luka atau penyebab kematian kedelapan jenazah.
Sebelumnya, delapan pekerja jaringan telekomunikasi tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022).
Para korban diserang ketika sedang memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel yang lokasinya berada di ketinggian dan belum terdapat akses jalan darat.
Akibatnya delapan orang tewas dalam peristiwa itu, salah satunya anak kepala suku. Kemudian pada Kamis (4/3/2022), 12 personel Pos Koramil Dambet sedang melaksanakan patroli sekaligus memperbaiki saluran air dengan jarak 50 meter dari Pos Koramil.
Saat memperbaiki saluran air, tiba-tiba KKB menyerang dan menembaki anggota TNI. Dari laporan Satgas ada sekitar 15 orang KKB dan ada yang membawa tiga pucuk senjata laras panjang.
Baca juga: Mengenal Sosok Bebi Tabuni, Anak Kepala Suku yang Tewas Ditembak KKB di Distrik Beoga Papua
Kontak senjata terjadi beberapa saat. Personel Pos Koramil Dambet menghalau KKB mundur menuju ke arah Kampung Ogamki, Distrik Beoga.
Akibat kontak senjata tersebut, satu personel TNI atas nama Pratu Herianto mengalami luka tembakan pada bagian leher bawah telinga. Pada Jumat (4/3/2022), Pratu Herianto dievakuasi menggunakan pesawat kecil ke Kabupaten Mimika dan kini telah dirawat di RSUD Mimika.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com