Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Kasus Penganiayaan Saat Pengerepukan di Denpasar Dipicu Kesalahpahaman

Kasus penusukan berhasil diungkap Polsek Denpasar Utara bersama Timsus Anti Premanisme Polresta Denpasar karena kesalahpahaman.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Dua Kasus Penganiayaan Saat Pengerepukan di Denpasar Dipicu  Kesalahpahaman
Tribun Bali/ Ahmad Firizqi Irwan
PENGANIAYAAN - Kapolresta Denpasar AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengungkap kasus penusukan dan penganiayaan yang terjadi, Rabu (2/3) malam. Pelaku penusukan digiring polisi di Mapolresta Denpasar, Selasa (8/3). 

TRIIBUNRWS.COM, DENPASAR -   Dua kasus penganiayaan dan penusukan terjadi di kawasan Kota Denpasar, saat malam pengerepukan serangkaian Hari Suci Nyepi, Rabu (2/3) malam.

Penyeybabnya ternyata hanya karena masalah sepe dan kesalahpahaman.

Kasus penusukan berhasil diungkap Polsek Denpasar Utara bersama Timsus Anti Premanisme Polresta Denpasar karena kesalahpahaman.

Pelaku adalah Putu Agus Budiada (35) asal Jalan Saridana I, Banjar Umasari, Desa Ubung Kaja, Denpasar, sedangkan korban I Gede Budarsana (46) yang tinggal di Jalan Saridana III.

"Kejadian ini sebenarnya karena ada kesalahpahaman antara korban dan pelaku. Saat itu ada percekcokan mulut antarkeduanya saat rangkaian ogoh-ogoh," ujar Kapolsek Denpasar Utara Iptu I Putu Carlos Dolesgit seizin Kapolresta Denpasar AKBP Bambang Yugo Pamungkas dan didampingi Kasat Reskrim Kompol Mikael Hutabarat di Mapolresta Denpasar, Selasa (8/3).

Menurut Kapolsek, peristiwa itu terjadi, Rabu sekitar pukul 19.00 Wita. Saat itu keduanya cekcok mulut saat pawai ogoh-ogoh berlangsung.

Kemudian karena pawai ogoh-ogoh, korban dan pelaku melanjutkan kegiatan tersebut dengan berjalan di lokasi yang telah ditentukan.

Berita Rekomendasi

Saat mereka bersama warga lainnya yang bersama-sama mengarak ogoh-ogoh melewati Jalan Cargo Permai, pelaku didekati oleh anak korban yang berinisial A yang datang sudah bersimbah darah di hidungnya. Diketahui, darah tersebut akibat pukulan yang dilayangkan korban.

A dan ayahnya Putu Agus Budiada langsung mencari Budarsana. Saat itu pelaku tidak hanya mau mencari tahu penyebab anaknya bisa dipukul, tapi pelaku yang geram sempat membawa pisau belati warga silver panjang sekitar 20 cm dan ditaruh di balik tas pinggang yang ia bawa.

Saat berada di Banjar Umasari, pelaku memanggil korban dan saat itu juga Putu Agus langsung mengeluarkan pisau belati lalu menusuk ke arah perut korban.

"Pelaku menusuk ke arah perut sebelah kiri satu kali. Setelah kejadian itu, korban dibawa ke RS Surya Husada Ubung kemudian dirujuk ke RS Sanglah," tambahnya.

Akibat kejadian itu, keluarga korban langsung melaporkan ke Polsek Denpasar Utara.

Berdasarkan laporan tersebut, Tim Opsnal Polsek Denpasar Utara bersama Timsus Anti Premanisme Polresta Denpasar langsung menandatangi lokasi kejadian.

Pada Rabu malam itu juga sekitar pukul 23.10 Wita pelaku ditangkap di rumahnya beserta satu bilah pisau belati, tas pinggang, kain kamben bernoda darah dan baju bernoda darah.

Sementara itu, sebelumnya kasus penganiayaan juga terjadi di Jalan Letda Tantular, Gang Gumitir, Desa Dangin Puri Kelod, Denpasar, Rabu sekitar pukul 17.00 Wita.

Polisi anggota Timsus Anti Premanisme Polresta Denpasar meringkus satu pelaku penganiayaan yang membuat tiga orang luka-luka.

Pelaku I Wayan Kariasa alias Balon (47) yang tinggal di Jalan Letda Reta Gang XIV, Yangbatu Kauh, Desa Dangin Puri Kelod, Denpasar ternyata anggota ormas di Bali.

Kapolresta Denpasar AKBP Bambang Yugo Pamungkas didampingi Kasat Reskrim Kompol Mikael Hutabarat, menyebutkan, pelaku menganiaya dengan senjata tajam jenis tombak yang diarahkan ke bagian kepala korbannya.

"Kejadian ini berawal saat pelaku dan ketiga korban minum-minuman keras. Ada ketersinggungan hingga terjadi penganiayaan," ujar Kompol Mikael.

Kasat Reskrim mengatakan, saat malam pengerupukan, pelaku bersama lima orang lainnya duduk bersama sambil minum-minuman beralkohol jenis tuak di salah satu tempat di Jalan Letda Tantular, Gang Gumitir.

Saat minum, Balon melihat korban I Wayan HD alias Wayan Tangkas (32) banyak ngomong (ngoceh) hingga membuat pelaku tersinggung dan tersulut emosinya.

Wayan Tangkas kemudian dipukul oleh pelaku, namun korban lainnya yakni I Gede S yang mencoba melerai justru ikut menjadi sasaran pelaku, ia dipukul hingga terjatuh.

Pelaku yang dendam kepada Wayan Tangkas kemudian ke rumah untuk mengambil sebuah senjata tajam rakitan mirip tombak, yang terbuat dari pipa besi warna hitam.

Sedangkan, korban lainnya yakni I Kadek M alias Cuplis menjadi sasaran pukulan dari pelaku yang menggunakan senjata tajam tersebut. (riz)

Baca juga: Raja Edward VII, Dalang di Balik Perang Dunia Pertama. Siapa Dalang Perang Rusia vs Ukraina?

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas