Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria Berusia 50 Tahun di Blitar Jadi Tersangka Kasus Pencabulan, Korban Siswi SMP dan Kini Hamil

Pelaku itu cukup terpandang di desanya karena selain dianggap orang yang mampu secara ekonomi juga punya usaha toko yang cukup besar di rumahnya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pria Berusia 50 Tahun di Blitar Jadi Tersangka Kasus Pencabulan, Korban Siswi SMP dan Kini Hamil
Shutterstock
Ilustrasi korban pencabulan. 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufq

TRIBUNNEWSS.COM, BLITAR - Pria berinisial Srs (50), warga Kecamatan Kademangan  Blitar Jawa Timur jadi tersangka kasus pencabulan gadis kelas 1 SMP.

Bahkan, korban kini perutnya sudah membuncit karena hamil sekitar empat atau lima bulan.

Karena itu, orangtua korban tidak terima sehingga melaporkan kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur itu ke Polres setempat.

Akibat perbuatannya ini,  ayah tiga anak termasuk pria terpandang di desanya diamankan di Mapolres Blitar, Sabtu (12/3/2022) perang kemarin.

"Sudah diamankan setelah diperiksa kemarin. Dan, ia mengakuinya atas laporan korban," kata Iptu Udiono, Kasubag Humas Polres Blitar, Minggu (13/3/2022).

Dari pengakuan korban, kasus yang membuat viral di desa itu terjadi pertama kali itu sekitar bulan Agustus 2021 lalu. Itu bermula dari kebiasaan korban, yang sering beli jajan ke rumah pelaku.

Baca juga: Gadis Keterbelakangan Mental Dirudapaksa Ayah Tiri hingga Hamil, Terungkap saat Korban Pendarahan

Berita Rekomendasi

Pelaku itu cukup terpandang di desanya karena selain dianggap orang yang mampu secara ekonomi juga punya usaha toko yang cukup besar di rumahnya. Yakni, berjualan berbagai macam kebutuhan rumah tangga dan dapur, di antaranya sembako.

Karena rumah korban itu bersebelahan dengan rumah pelaku atau hanya selisih beberapa rumah, sehingga antara keduanya--korban dan pelaku kenal baik.

"Awalnya, pengakuan korban, dirinya beli jajan ke rumah pelaku. Saat itu, rumahnya sepi karena istrinya lagi tak ada," ujarnya.

Saat korban beli jajan, entah sudah dibatin sebelumnya atau mendadak ada setan yang mempengaruhinya, pelaku punya niat jahat.

Ketika korban beli jajan ke tokonya, tidak dilayani namun diajak ke dalam rumahnya.

Alasannya, di dalam rumahnya itu lebih banyak bahkan ada banyak pilihan jajan yang disuka.

Dasar anak-anak, yang masih lugu dan tak tahu kalau itu hanya perangkap pelaku, sehingga korban menurut saja.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas