Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diambil di Pura Pusering Jagat Pejeng, Tanah dan Air Suci dari Bali Dikumpulkan Jokowi di IKN

Penguasa terakhir kerajaan Bedulu (Dalem Bedahulu) menentang ekspansi Kerajaan Majapahit pada 1343 yang dipimpin oleh Gajah Mada.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Diambil di Pura Pusering Jagat Pejeng, Tanah dan Air Suci dari Bali Dikumpulkan Jokowi di IKN
Istimewa
SERAHKAN AIR - Presiden Joko Widodo menerima air suci yang diserahkan Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati di Kawasan Ibu Kota Negara Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3). Tanah dan air suci tersebut diambil di Pura Pusering Jagat, Desa Pejeng, Tampaksiring, Gianyar. 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali mengambil tanah dan air di Pura Pusering Jagat, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar untuk dipersatukan di Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Tanah dan air suci tersebut dibawa langsung Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) pada acara prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3) pagi, yang dihadiri Presiden RI Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Jokowi dan sejumlah Menteri serta Gubernur dari seluruh Indonesia.

Di sela kegiatan, Wagub Cok Ace menjelaskan, dipilihnya tanah dan air yang diambil dari Pura Pusering Jagat, Desa Pejeng, Tampaksiring, Gianyar karena Pura tersebut merupakan pura yang ada di pusat kosmologi dunia (Pusering Jagat) yang juga diyakini sebagai pusat samudera (Pusering Tasik).

Sehingga tanah dan air yang ada di Pura Pusering Jagat merupakan tanah suci pusat kosmologi dunia sekaligus pusat samudera, sebagai cikal bakal terbentuknya dunia dan segala kehidupan di dalamnya.

Selain itu, Bali di identikan sebagai Padma Bhuwana (Bunga Teratai) dengan 8 helai daun/orientasi yang masing-masing di Timur Hyang Iswara, Tenggara Hyang Mahesora, Selatan Hyang Brahma, Barat Daya Hyang Rudra, Barat Hyang Mahadewa, Barat Laut Hyang Sangkara, Utara Hyang Wisnu, Timur Laut Hyang Sambu, dan di Tengah-tengah Hyang Siwa yang berstana di Pura Pusering Jagat (Puser berarti pusat, jagat berarti alam semesta/kehidupan) yang berada di Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar.

"Dengan memohon tanah dan air di Pura Pusering Jagat diharapkan Ibu Kota Negara (IKN) pada saatnya nanti tidak hanya sebagai pusat pemerintahan RI, tetapi juga sebagai pusat orientasi bangsa Indonesia. Sekaligus menjadi cikal bakal tumbuhnya kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia," tambahnya.

Ia menegaskan, dengan mengambil tanah dan air suci di Pura Pusering Jagat sebagai pusatnya Gumi Bali, diharapkan hubungan pemerintah pusat dengan Bali akan terjaga dengan kuat secara sekala niskala. "Dengan pengambilan tanah dan air di Pusering Jagat kita berharap nanti hubungan pemerintah pusat dengan Bali benar-benar terjaga dan kuat," imbuh Cok Ace.

Berita Rekomendasi

Wagub Cok Ace juga menjelaskan, ternyata Kerajaan Bedahulu atau Bedulu (disebut juga Kerajaan Pejeng karena lokasinya di Pejeng) adalah kerajaan kuno di pulau Bali pada abad ke-8 sampai abad ke-14, yang memiliki pusat kerajaan di sekitar Pejeng. Diperkirakan kerajaan ini diperintah oleh raja-raja keturunan Dinasti Warmadewa.

Penguasa terakhir kerajaan Bedulu (Dalem Bedahulu) menentang ekspansi Kerajaan Majapahit pada 1343 yang dipimpin oleh Gajah Mada, namun berakhir dengan kekalahan Bedulu.

Sejarah berdirinya kerajaan Bedahulu pada abad ke-4 di Campa, Muangthai bertahta Raja Bhadawarman. Beliau kemudian diganti oleh anaknya bernama Manorathawarman selanjutnya Rudrawarman. Anak Rudrawarman bernama Mulawarman merantau dan kemudian mendirikan Kerajaan Kutai, Kalimantan Timur.

"Di Desa Pejeng, Tampaksiring, Gianyar merupakan situs dinasti Warmadewa Raja Bali abad ke-8 yang merupakan buyut dari raja Mulawarman di Kutai, Kalimantan Timur. Sehingga hubungan Desa Pejeng dengan Kutai sangat dekat. Sehingga tanah dan air yang kita ambil dari Pura Pusering Jagat di Pejeng ini merupakan sebuah persembahan dari Bali untuk leluhur di Kalimantan," imbuhnya.

Untuk diketahui, seluruh Gubernur se-Indonesia diundang dan diminta membawa air dan tanah dari daerahnya masing-masing yang nantinya akan digabung dalam kendi khusus bernama Kendi Nusantara.

Kendi tersebut akan disimpan di titik nol IKN. Selain itu, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi dan sejumlah menteri serta Gubernur seluruh Indonesia juga melakukan penanaman pohon. Wagub Cok Ace menanam pohon Panggal Buaya (Zonthoxylon rhetsa).

Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi berkemah di IKN, Kaltim. Jokowi berkemah di tenda sederhana yang didominasi warna putih. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan di dalam tenda yang ditinggali Jokowi dan Ibu Negara tidak ada AC atau penyejuk udara. Hanya ada kasur serta meja sederhana.

"Ya menginap di tenda, isi tenda hanya kasur saja. Enggak ada (AC)," kata Heru kepada wartawan, Senin.

Selain itu kata Heru, tidak ada makanan khusus di dalam tenda Presiden. Di dalam tenda hanya ada buah, kue serta mi instan."Enggak ada (makanan khusus). Paling Indomie," katanya.

Presiden Jokowi sendiri akan berkemah hingga Selasa (15/3). Presiden berkemah bersama sejumlah pejabat, di antaranya yakni Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Bappenas Suharso Manoarfa, Menteri Seskab Pramono Anung, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono , dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe.

Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso menjelaskan, pihaknya telah menggelar sekitar 2 ribu pasukan dari unsur TNI, kepolisian, dan unsur pemerintah daerah untuk pengamanan kegiatan Presiden Jokowi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Senin-Selasa 14-15 Maret. Pengamanan, kata dia, dibagi dan disebar menjadi beberapa lapis.

"Kegiatan untuk ring satu nanti dari Paspampres, kemudian ring dua dan ring tiga dari kami unsur kewilayahan yaitu dari TNI dan Polri ditambah dengan unsur pemerintah daerah. Segala kemungkinan sudah kami antisipasi yang mulai dari keberangkatan sampai dengan nantinya di lokasi," ujar Teguh dalam konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden.

Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Imam Sugianto menyebutkan, pihaknya siap mendukung dan mengamankan jalannya rangkaian kegiatan Presiden.

"Alhamdulillah finalnya kemarin dipimpin Bapak Pangdam kita kurang lebih mengerahkan 1.300-an melibatkan unsur lalu lintas, kemudian terutama intelijen Bapak Kasetpres, dan polisi pasukan berseragam yang digelar, dipenggal-penggal yang terutama memiliki kerawanan," jelas Kapolda Kalimantan Timur.

Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo menekankan pentingnya pelaksanaan protokol kesehatan dalam kegiatan yang akan dihadiri Presiden. Ia pun menyebutkan, seluruh pihak yang mengikuti kegiatan harus dipastikan telah mengikuti tes PCR.

"Semua personel nanti yang akan masuk ke IKN memang kami wajibkan terutama yang sudah merapat harus melalui swab. Jadi protokol kesehatan tetap kita laksanakan di sana, meskipun itu tempatnya ada di sekitaran hutan yang mungkin udara juga cukup, tetapi itu sudah menjadi protap bagi kami siapapun yang merapat di sekitaran Bapak Presiden harus melakukan protokol kesehatan dengan ketat," kata Tri. (Tribun Network/fik/wly)

Baca juga: 29 Warga Bali yang Telantar di Turki Ditampung di Kedubes RI Setelah Wayan Koster Turun Tangan

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas