Anak Buah Kolonel Priyanto Ceritakan Proses Pencarian Sungai hingga Sejoli Handi-Salsabila Dibuang
Kolonel Priyanto sempat cari sungai lewat Google Maps di ponselnya usai menolak saran sopirnya bawa Handi Saputra dan Salsabila ke Puskesmas
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
Ketika Andreas bertanya kepada Priyanto tujuannya setelah menolak sarannya untuk membawa Handi
dan Salsabila ke Puskesmas Limbangan.
"Tujuannya ke mana Bapak? Nanti kita bawa ke sungai di Jawa Tengah," kata Andreas menirukan jawaban Priyanto.
Andreas mengaku sudah memohon agar membawa korban ke Puskesmas.
"Sudah diam, ikuti saya!," kata Andreas menirukan Priyanto.
Andreas juga menjelaskan bahwa Handi dan Salsa pasti akan dicari.
Saat itulah tangis Andreas pecah. Ia terdengar terisak dan tangannya menyeka air mata di depan hakim.
Andreas mengatakan ia khawatir akan terjerat masalah di kemudian hari sementara ia memiliki anak dan istri.
"Saya sudah menjelaskan ini anak orang pasti dicari," kata Andreas menangis.
Namun, Priyanto tidak menggubris. Ia meminta agar Andreas tidak cengeng dan mengatakan ia pernah mengebom rumah orang.
"Kamu enggak usah cengeng saya pernah nge-bom (rumah) tapi tidak ketahuan," kata Andreas mengutip
Priyanto.
Baca juga: Kolonel Priyanto Penabrak Sejoli di Nagreg Terancam Hukuman Mati, Didakwa Pembunuhan Berencana
Usai menolak permohonan sopirnya membawa Handi dan Salsabila ke Puskesmas, Priyanto kemudian menyuruh sopirnya berhenti mengendarai mobil.
Priyanto kemudian menggantikan Andreas di kursi kemudi. Setelah itu di bawah kendali Priyanto mobil terus melaju dan mencari sungai di Jawa Tengah tempat tubuh Handi dan Salsa dibuang.
Andreas mengatakan mereka juga sempat berhenti di sebuah toko karena Priyanto ingin buang air kecil.
Setelah itu, Andreas kembali mengemudikan kendaraan dan Priyanto duduk di kursi penumpang di sampingnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.