FAKTA Sidang Tabrak Lari Nagreg: Kopda Andreas Menangis hingga Ungkapan Sakit Hati Ayah Handi
Sidang kasus tabrak lari di Nagreg kembali digelar. Ini sejumlah faktanya, mulai dari tangisan Kopda Andreas hingga ungkapan sakit hati ayah Handi.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Garudea Prabawati
"Siap, tidak berani. Saya memohon," jawab Andreas sambil menunduk menahan tangis.
Andreas yang turut didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Handi dan Salsabila sempat tertunduk beberapa saat untuk menyeka tangis menggunakan tangan kirinya.
Baca juga: Kopda Andreas Menangis Ingat Anak Istrinya Saat Sampaikan Kesaksian di Sidang Kolonel Inf Priyanto
Baca juga: Air Mata Kopda Andreas Tak Terbendung, Berkali-kali Memohon ke Kolonel Priyanto Agar Tak Buang Jasad
2. Jemput Seorang Wanita
Fakta lain yang terungkap dalam persidangan pada Selasa hari ini adalah adanya sosok perempuan bernama Lala.
Usut punya usut, Lala adalah teman perempuan Priyanto.
Semula, Andreas dan seorang sopir lainnya, Koptu Ahmad Soleh diminta mengantar Priyanto ke Jakarta yang harus menghadiri rapat intel.
Mereka bertiga pun berangkat dari Sleman, Yogyakarta menuju Jakarta via Bandung menggunakan mobil.
Di tengah perjalanan, mereka menjemput Lala dan membawanya untuk ikut serta ke Jakarta.
Selama di Jakarta, rombongan Kolonel Priyanto tidur di dua hotel yang berbeda.
Saat itu, Andreas satu kamar bersama Ahmad Soleh, sedangkan Priyanto bersama Lala.
Begitu juga saat mereka pulang dari rapat dan singgah di Bandung serta menginap di hotel.
Setelah selesai menginap, selanjutnya Priyanto memulangkan Lala ke Cimahi dan melanjutkan perjalanan pulang menuju Sleman.
Di perjalanan inilah rombongan Priyanto menabrak Handi dan Salsa yang jasadnya dibuang ke Sungai Serayu.
3. Cari Sungai Lewat Google Maps