Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Ofisial Persikabo Meninggal Saat Mendaki di Gunung Batur, Diduga Kelelahan dan Gagal Jantung

Ihya diduga meninggal dunia karena kelelahan dan mengalami gagal jantung.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Ofisial Persikabo Meninggal Saat Mendaki di Gunung Batur, Diduga Kelelahan dan Gagal Jantung
Tribun bali/m fredey mercury
EVAKUASI - Jenazah Ihya Nurdin, ofisial tim Persikabo Kabupaten Bogor saat dievakuasi ke kamar jenazah RSU Bangli, Selasa (15/3). 

Menurut salah satu ofisial tim Persikabo, Ihsan Muhammad, pendakian di Gunung Batur ini dalam rangka refreshing. Karenanya dalam pendakian ini, ada delapan orang yang ikut. Tiga diantaranya merupakan pemain, dan lima orang ofisial tim.

Pendakian dimulai pukul 01.00 Wita. Saat di Pos 1, Ihsan yang merupakan tim medis Persikabo melihat kondisi Ihya yang kurang fit. Sehingga disarankan untuk tidak meneruskan perjalanan.

"Saya sudah merekomendasikan dan bilang 'pak jangan dipaksa, perjalanan kita panjang. Apalagi dengan kondisi cuaca dingin, apalagi di atas makin lama makin tinggi, kan oksigen semakin sedikit'. Tetapi almarhum memaksa untuk pengin ikut ke atas," jelasnya.

Karena kondisinya yang tidak memungkinkan, pihaknya berpikir untuk memesankan ojek untuk naik ke pos 3. Terlebih dari pos 3 hingga ke puncak, jaraknya hanya 15 menit saja.

"Karena keinginan almarhum sampai ke puncak melihat sunrise, mau nggak mau kita carikan solusi yang terbaik. Setelah kami berunding, akhirnya disepakati untuk sewa trail," ucapnya.

Dari pos 1 hingga pos 3 membutuhkan waktu sekitar dua jam. Pihaknya bersama rombongan berjalan pelan-pelan hingga di pos 2, memutuskan kembali sewa trail dan mengirimkan satu orang untuk menemani Ihya di pos 3.

"Sesampainya di pos 3, saya tanya kepada almarhum bagaimana kondisinya. Dan beliau mengatakan 'Alhamdulillah dok, sudah tidak nyeri lagi'. Tapi yang namanya kondisi tidak bisa dibohongi. Meskipun tubuh sudah lebih baik karena sudah beristirahat, tapi saya lihat beliau masih lemas. Akhirnya kita istirahat di pos 3 sambil menunggu sunrise. Sementara beliau masih istirahat tidur," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Ketika sunrise telah terlihat, enam orang rombongan memutuskan berjalan ke puncak. Sementara Ihya masih tetap tidur ditemani satu orang. Tak berselang lama, almarhum bersama satu orang official menyusul rombongan dengan kondisi yang lebih tenang. (mer)

Baca juga: Cipto Bangkit dari Keterpurukan Pasca Ditinggal Kabur Bosnya, Kini Bisnis Kulinernya Kinclong

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas