Ofisial Persikabo Meninggal Saat Mendaki di Gunung Batur, Diduga Kelelahan dan Gagal Jantung
Ihya diduga meninggal dunia karena kelelahan dan mengalami gagal jantung.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, BANGLI – Ihya Nurudin (42), salah satu ofisial tim sepakbola Persikabo, Kabupaten Bogor mengalami musibah saat mendaki ke Gunung Batur, Kintamani, Selasa (15/3).
Pria itu diduga kelelahan hingga meninggal dunia. Jenazah Ihya telah dievakuasi di RSU Bangli. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, Ihya diduga meninggal dunia karena kelelahan dan mengalami gagal jantung.
Kasi Humas Polres Bangli, Iptu I Wayan Sarta mengatakan, korban berangkat dari hotelnya di Denpasar, Senin (14/3) sekitar pukul 22.00 Wita. Ia berangkat bersama tujuh orang.
"Tiga orang merupakan pemain Persikabo. Diantaranya Didik Wahyu, Sahrul Trisna, dan Gustur Cahyo. Sedangkan sisanya yakni ofisial tim, seperti Ahmad Mundir, Irfan Surya Nugroho. Mereka juga membawa seorang tim medis bernama Ihsan Muhammad dan fotografer bernama Brahmadi Jiwandana," sebutnya.
Delapan orang tersebut tiba di Gunung Batur, Kintamani pukul 01.00 Wita. Setibanya di pos 1 pendakian Gunung Batur, rombongan sempat istirahat selama 15 menit.
"Saat itu korban menyatakan kecapekan. Oleh tim medis disarankan agar korban tidak usah lanjut perjalanan. Namun korban tetap ingin melanjutkan pendakian hingga ke pos 3," jelasnya.
Oleh sebab itu, salah satu rombongan berinisiatif menghubungi tukang ojek dan mengantar korban hingga ke pos 3.
Tukang ojek bernama Nengah Yudi itu juga sempat kembali dan mengantar seorang fotografer bernama Brahmadi Jiwandana ke pos 3 untuk menemani korban.
Sesampainya rombongan di pos 3, lanjut Kasi Humas, korban masih beristirahat ditemani Brahmadi Jiwandana. Sementara rombongan melanjutkan perjalanan hingga puncak.
"Keduanya baru menyusul rombongan lain ke puncak pada pukul 05.30 Wita. Sejam kemudian, mereka mulai berfoto-foto di puncak Gunung Batur," ungkapnya.
Namun pada pukul 07.00 Wita saat rombongan beristirahat dan duduk-duduk di sebuah gubuk yang ada di puncak Gunung Batur, korban mengeluh mengalami sesak napas. Sehingga tim medis yang ikut dalam rombongan memeriksa korban untuk memberikan pertolongan pertama.
"Setelah mendapatkan penangan selama kurang lebih 20 menit pada pukul 07.20 Wita korban dinyatakan meninggal dunia," jelasnya.
Setelah itu, rombongan pendaki langsung berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan evakuasi jenazah. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke RSUD Bangli untuk dilakukan pemeriksaan medis.
"Penyebab kematian korban diduga karena kelelahan dan gagal jantung," katanya.