Emak-emak di Serang Banten Ini Merasa Dipermainkan Pemerintah Terkait Minyak Goreng
Marisah, warga Kabupaten Serang Banten mengaku merasa dipermainkan oleh pemerintah.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, KABUPATEN SERANG - Marisah, warga Kabupaten Serang Banten, kesal lantran harga minyak goreng yang saat ini melonjak tinggi di sejumlah pasar tradisional dan juga ritel modern.
Perempuan 56 tahun ini pun mengaku merasa dipermainkan oleh pemerintah.
Lantaran saat ini minyak goreng yang sudah melimpah, namun harganya yang cukup mahal.
"Kemarin harganya murah tapi barangnya langka, sekarang barangnya banyak tapi harganya mahal. Kesal saya, mau mempermainkan emak-emak ini pemerintah," turunya dengan raut wajah kesel.
Baca juga: Pernyataan Megawati soal Minyak Goreng Dinilai Blunder dan Tak Berempati pada Rakyat
Perempuan berkerudung ini juga bercerita, bahwa dirinya sempat menjadi korban dari kelangkaan minyak goreng beberapa waktu lalu.
Karena stok minyak goreng di rumahnya habis, ia pun harus berkeliling ke sejumlah minimarket.
"Sempat tidak memasak menggunakan minyak goreng selama satu minggu, masak juga direbus aja. Karena susah nyarinya," katanya saat di warung sembako, Sabtu (19/3/2022).
Ia pun menilai, kembali melimpahnya stok minyak goreng di pasaran saat ini, membuktikan bahwa tak ada penimbunan yang dilakukan oleh ibu rumah tangga.
Hal ini disampaikannya menanggapi pernyataan Kementerian Perdagangan, yang sebelumnya menuding warga menimbun minyak goreng di dapur.
"Jadi ini terbukti kan bukan emak-emak yang menimbun ya," kata dia.
Baca juga: Pedagang di Kabupaten Serang Banten Kini Lebih Pilih Jual Minyak Goreng Curah
Ibu rumah tangga lainnya, Lavita (29), juga mengkritik pemerintah yang tak sanggup menyediakan pasokan minyak goreng melimpah, sekaligus dengan harga terjangkau.
Ia juga mengatakan, bahwa hal ini sangat menyulitkan masyarakat di tengah himpitan ekonomi.
"Sekarang uang Rp 50 ribu aja cuman dapet minyak goreng 2 liter, belum beli sayurannya. Pusing jadinya," katanya.
Ia juga mengatakan, pemerintah harus segera ambil tindakan jangan berlarut, mengingat saat ini akan menjelang ramadan.