Cerita Pengusaha Travel yang Raih Ratusan Juta selama Periode MotoGP Mandalika 2022
Rony Rahadian, seorang pengusaha travel di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan ikut 'kebagian berkah' atas terselenggaranya MotoGP Mandalika.
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Rony Rahadian, seorang pengusaha travel di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan ikut 'kebagian berkah' atas terselenggaranya MotoGP Mandalika 2022.
Dirinya mengaku telah lama mengetahui akan diselenggarakannya event Internasional tersebut.
"Sudah tahu sejak akhir tahun 2019," katanya, Selasa (22/3/2022).
Kemudian pada awal tahun 2020, Rony yang memiliki usaha Travel Lalolalo itu, segera melakukan persiapan dengan memayas penginapan miliknya dan menambah armada kendaraan untuk transportasi.
"Punya cuma 4 (unit mobil), terus tambah 6 (unit mobil) biar ngangkat (cukup)," tandasnya.
Baca juga: Ini Momen Ketika TGB Sholat Zuhur di Bawah Tribun Sirkuit Mandalika Saat Nonton MotoGP
Ia bercerita, para pengunjung mulai banyak menghubunginya melalui media sosial sejak awal Januari 2022.
Kata Rony, kebanyakan mereka sudah kehabisan penginapan di Lombok Tengah (Mandalika) sehingga mencari alternatif di Kota Mataram.
"Seandainya ada modal sudah tambah kamar saya, enggak cukup soalnya," tutur Rony yang memiliki hanya 10 kamar homestay tersebut.
Mengenai alasannya yang tidak memiliki cukup modal, Rony mengenang bagaimana pandemi covid-19 telah menghantam habis usahanya.
"Sepi sekali, kalau diingat lagi malah jadi sedih," kenangnya.
Baca juga: Sastrawan Kenamaan Indonesia Ungkap Sosok TGB di Balik Hadirnya Sirkuit Mandalika
Baca juga: DPC PBB Kota Bima Ajukan Pergantian Kader di Kursi Pimpinan Dewan
Namun selama periode MotoGP Mandalika 2022, 10 kamar dan 10 unit mobil yang dimilikinya telah habis dipesan oleh para tamu.
"Kalau dihitung sejak Januari, sampai Maret ini sudah lebih Rp100 juta, keuntungannya," ungkap Rony.
Rony berharap tahun-tahun selanjutnya, jika MotoGP kembali digelar di Lombok, agar pemerintah dapat memperbaiki kekurangan dari hasil evaluasi tahun ini.
"Misalnya transportasi. Soalnya kalau pelayanan kita enggak bagus, orang enggak mau lagi nanti nonton MotoGP di sini," tandasnya.
(Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon)