Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pos Marinir di Nduga Papua Diserang KKB Pakai Senjata Pelontar Granat, Danpos Letda M Iqbal Gugur

Kelompok Separatis Teroris (KST) atau kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang Pos Quary Bawah, Satgas Mupe Yon Marinir III, di Nduga, Papua.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pos Marinir di Nduga Papua Diserang KKB Pakai Senjata Pelontar Granat, Danpos Letda M Iqbal Gugur
HO
Komandan Pos Quary Bawah Satgas Mupe Yon Marinir III Letda Mar Iqbal. Letda Iqbal gugur setelah KST menyerang Pos Quary Bawah di Distrik Kenyam, Nduga, Papua, Sabtu (26/3/2022) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok Separatis Teroris (KST) atau kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang Pos Quary Bawah, Satgas Mupe Yon Marinir III, di Distrik Kenyam, Nduga, Papua.

KST Papua menyerang prajurit TNI yang sedang melaksanakan siaga senjata.

Peristiwa terjadi, Sabtu (26/3/2022) pukul 17.40 WIT.

Akibat serangan KST tersebut, 10 personel Pos Quary Bawah menjadi korban.

Dari 10 prajurit yang menjadi korban kebiadaban KST tersebut, satu di antaranya meninggal dunia atas nama Letda Mar M Iqbal.

Anggota marinir yang gugur tersebut diketahui merupakan komandan pos.

Kemudian dua personel lainnya dalam keadaan kritis atas nama Serda Mar Bayu Pratama dan Serda Mar Rendi Febriansyah akibat granat.

Baca juga: KKB yang Serang Pos Marinir di Distrik Kenyam Papua Diduga Pimpinan Egianus Kogoya

Berita Rekomendasi

Lalu, 7 personel lainnya yang mengalami luka tembak kini dalam kondisi stabil.

Diketahui Pos Quary Bawah Satgas Mupe Yon Mar III memiliki kekuatan 35 personel.

Pos tersebut berjarak 1 kilometer dari Polres Nduga dan 2 kilometer dari Koramil Kenyam.

Berdasarkan informasi, pelaku penembakan terhadap personel Pos Quary Bawah Satgas Mupe Yon Mar III adalah KST kelompok Army Kogoya.

Pada saat kejadian, KST menyerang dari dua arah, yaitu dari arah belakang Pasar dan dari arah sungai Alguru.

Baca juga: Ciptakan Papua Damai Saat Jadi Kapolda, Komjen Pol Boy Rafli Raih Penghargaan Pro Eksistensi

Dalam penyerangan tersebut, KST menggunakan senjata pelontar granat GLM yang diambil dari Satgas Yonif 700.

Sedangkan amunisi GLM adalah rampasan dari Satgas Yonif 330.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas