300 Wanita Tertipu Bisa Cepat Hamil, Disuruh Makan Garam dan Melati, Test Pack Dicelup ke Urine Lain
Polisi membongkar praktik penipuan berkedok terapi pengobatan alternatif cepat hamil di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Miftah
Tes kehamilan itu tidak dilakukan langsung di hadapan korban, melainkan di kamar terpisah.
Ternyata alat tes kehamilan itu dicelupkan pelaku ke urine milik orang lain yang memang sudah hamil, sehingga hasilnya menunjukkan dua garis biru.
"Setelah dinyatakan positif hamil, para korban ini diminta untuk kontrol, tetapi tidak boleh ke tempat lain, harus di tempat praktik mereka."
"Dari sini, Teteh dan Mariah ini sudah bekerjasama dengan Dwi yang bertugas menjadi bidan."
"Namun, Dwi ini basic-nya bukan bidan melainkan perawat."
"Dwi ini nantinya yang memperkuat bila korban sudah hamil dengan cara melakukan pemeriksaan medis," ungkap Sigit.
Pengakuan Pelaku
Masih dari Tribun Sumsel, Teteh mengaku tak memiliki keahlian baik dalam bidang pengobatan alternatif maupun medis.
Hal ini diungkapkan Teteh saat diamankan di Polsek Talang Kelapa Banyuasin, Selasa.
Teteh mengaku, praktik yang sudah tiga tahun berjalan itu berawal dari hanya membuka praktik urut capek.
Karena hasilnya yang tak besar, membuatnya berpikir untuk bisa mendapatkan uang yang banyak.
Baca juga: Penipuan Berkedok Terapi Cepat Hamil di Banyuasin, Ada 300 Orang Jadi Korban, Disuruh Makan Melati
"Saya pernah urut perempuan, katanya setelah urut hamil. Dari situ, saya mulai bilang ke pasien kalau saya bisa pengobatan alternatif."
"Mulai banyak yang datang, jadi saya berpikir bisa meyakinkan pasien," kata Teteh.
Dari situ, Teteh mengajak Mariah untuk bergabung menjadi asistennya guna meyakinkan korban yang datang.