Kisah 7 Bocah di Palembang Diserang Anjing Liar hingga Trauma, Warga dan Wakil Wali Kota Geram
Warga Perumahan Al Zaffa, Talang Petai, Plaju, Palembang geram dengan ulah anjing liar, 10 perangkap dipasang untuk bisa menjerat si anjing tersebut.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Warga Perumahan Al Zaffa, Talang Petai, Plaju, Palembang geram dengan ulah anjing liar.
Pasalnya anjing liar tersebut menyerang tujuh bocah.
Dimana dua di antaranya tewas tenggelam, tiga digigit dan dua lainnya selamat.
Adalah Lutfi dan Firza dua bocah yang berusaha menyelamatkan diri dari anjing tersebut dengan cara lompat ke danau buatan, namun akhirnya meninggal karena tenggelam.
Sedangkan tiga lainnya yakni Nayla, Putri dan Zayet mengalami luka jahitan akibat digigit anjing.
Warga Perumahan Al Zaffa, Talang Petai, Plaju telah memasang perangkap untuk menangkap anjing liar itu.
Wakil Wali Kota Palembang Temui Bocah Korban Dikejar Anjing Liar di Tegal Binangun
Wakil Wali kota Palembang, Fitrianti Agustinda mengunjungi korban selamat dan keluarga korban yang meninggal tenggelam di sebuah danau buatan setelah dikejar anjing liar di Jl Talang Petai Tegal Binangun Kelurahan Plaju Darat, tepatnya di belakang perumahan Al-Zaffa, Jumat (1/4/2022).
Tujuh orang anak dikejar anjing sampai menceburkan diri dan dua di antara ditemukan dalam keadaan meninggal dunia karena tak bisa berenang.
Finda, sapaan akrabnya ketika menemui dan berbincang dengan korban selamat dan keluarga korban meninggal tak kuasa menahan tangis ketika mendengarkan cerita para korban.
"Beberapa hari lalu, kita mendapatkan kabar musibah bahwa ada anak tengelam karena mereka terkejut dikejar oleh anjing," ujarnya.
Baca juga: Baliho Anies for Presiden Mejeng di Bekasi, Spanduk Jenderal Andika Ada di Menteng dan Tanah Abang
Baca juga: Tawuran Sarung Bermunculan, Puluhan Remaja Diamankan, Celurit, Batu, Miras, Meriam Spiritus Disita
Kata dia, pada saat kejadian anak-anak ini sedang ada aktivitas olahraga.
Namun kejadian semacam ini pun mengingatkan kemarin ada anak-anak yang tenggelam di kolam retensi.
"Kejadian seperti ini terulang lagi, karena itu kita mengambil tindakan. Pertama kita minta agar kolam-kolam semacam kolam retensi atau yang dipersiapkan untuk waduk untuk segera dipagar agar tidak ada anak-anak bermain di sekitar kolam," ujarnya.
Kedua, ia meminta kepada Dinas Pertanian Kota Palembang karena anak-anak ini meninggal karena dikejar atau diserang anjing liar dan kita tidak tahu rabies atau tidak.
"Karena itu, kita akan menurunkan petugas untuk membantu warga mengamankan anjing-anjing liar ini warga anjing-anjing liar ini agar tidak menyerang warga karena kita takutkan kejadian ini akan terulang lagi dan ini tentu mengancam keamanan warga dan kita berharap kejadian ini tak terulang lagi," pungkas dia.
3 Bocah Korban Selamat Dikejar Anjing Liar di Tegal Binangun Trauma Mendalam, Digigit dan Dicakar
Ketiga bocah korban selamat yang diserang anjing liar di belakang perumahan Al-Zaffa Talang Petai Tegal Binangun Plaju Darat, Jumat (1/4/2022) pagi, masih alami trauma mendalam.
Mengingat kedua temannya yakni Lutfi dan Firza tewas karena tenggelam di danau buatan untuk menyelamatkan diri dikejar anjing.
Nayla (14), Putri (14) dan Zayet (10) sudah bisa beraktivitas seperti biasa meski dengan luka gigitan dan cakaran anjing.
Nayla mengalami luka gigitan di kepala, paha, serta lebam di matanya, Putri mengalami luka gigitan di bagian pantat, sedangkan Zayet di kepala dan punggung serta dicakar di punggungnya.
"Masih trauma kak kalau lihat anjing, " kata Nayla didampingi ibunya, Senin (4/4/2022).
Bocah yang masih duduk di bangku kelas 8 SMP ini adalah yang pertama kali mendapat serangan anjing liar ketika sedang mencuci kaki usai joging di pinggir danau buatan.
"Aku yang pertama kali digigit anjing jadi masih trauma, takut lihat anjing. Kemarin lagi pergi ganti perban ketemu anjing, aku takut, " katanya.
Sedangkan Putri juga masih mengalami trauma ia mengaku sering terbayang-bayang ketika temannya Firza saat itu meminta bantuan dan menyebut namanya sebelum akhirnya tenggelam ke danau buatan.
"Aku sempat bantu almarhumah Firza dengan kasih kayu, tapi tangan dia tidak sampai. Terus dia panggil aku kak. Sekarang masih terbayang detik-detik kejadian itu, " katanya.
Putri juga masih mengalami trauma ketika melihat air yang jumlahnya banyak.
"Kayak bak mandi, kolam, gitu sekarang trauma lihatnya, " katanya.
Zayet yang juga digigit dibagian kepala masih mengalami trauma. Bocah kelas 4 SD ini pernah terbawa mimpi bahkan di dalam mimpinya ia didatangi Firza yang juga sepupunya.
"Aku didatangi Mbak Firza, dia bilang harus rajin solat sama belajar. Sudah itu aku terbangun, " ujarnya.
Baca juga: 7 Fakta Istri Driver Ojol Jadi Korban Percobaan Rudapaksa di Dapur Warkop Kawasan Bekasi
Ketua RT setempat Rafiq mengatakan jika ketiga korban masih dalam kondisi trauma mengingat kejadian tragis yang dialami.
Dinas kesehatan Kota Palembang turut memantau perkembangan kondisi kesehatan ketiga bocah yang diserang anjing liar tersebut.
"Sejauh ini tidak ada keluhan mual atau pusing dari anak-anak ini, Dinas kesehatan sudah datang kesini untuk memantau kondisi kesehatan mereka yang digigit anjing liar, " katanya.
Warga Pasang Perangkap Tangkap Anjing Liar yang Serang 7 Bocah di Talang Petai Tegal Binangun
Warga Perumahan Al Zaffa, Talang Petai, Plaju telah memasang perangkap untuk menangkap anjing liar yang sudah menyerang tujuh bocah hingga dua di antaranya tewas tenggelam, tiga digigit dan dua lainnya selamat.
Anjing liar tersebut dinilai sudah sangat meresahkan karena sampai memakan korban, yakni Lutfi dan Firza dua bocah yang berusaha menyelamatkan diri dari anjing tersebut dengan cara lompat ke danau buatan.
Sedangkan tiga lainnya yakni Nayla, Putri dan Zayet mengalami luka jahitan akibat digigit anjing.
Ketua RT 16 Perumahan Al Zaffa, Rafiq mengatakan, warga bersama Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palembang telah memasang perangkap berupa jerat untuk menangkap anjing liar.
"Hari ini dipasang lebih dari 10 perangkap di sekitar sawah dan sampai permukiman di belakang Perumahan, karena anjing itu selalu melintas di sekitar sawah dan danau itu, " kata Rafiq saat dijumpai, Senin (4/4/2022).
Ia melanjutkan untuk mencegah adanya lagi korban anak-anak, kini anak-anak di kompleknya dilarang main di luar rumah ketika sore dan pagi hari.
"Anjing itu sering terlihat sore hari, jadi sekarang anak-anak tidak boleh dulu main di luar kalau sore. Pos jaga juga tetap kami aktifkan, " katanya.
Warga berencana kembali mencari keberadaan anjing liar yang dimaksud untuk menjaga keamanan lingkungan sekitar.
"Sore ini kami mau keluar lagi cari anjing itu, ciri-cirinya badan hitam dan putih pada moncongnya, " katanya. (tribun network/thf/TribunSumsel.com)