Indeks Kota Toleran 2021, Kota Bogor Terus Naik Peringkat
Temuan SETARA Institute pada pemajuan toleransi di kota-kota besar tersebut terletak kepada kualifikasi kepemimpinan kota
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - SETARA Institute merilis hasil laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2021.
Laporan IKT ini merupakan hasil pengukuran yang dilakukan SETARA Institute untuk mempromosikan praktik-praktik toleransi terbaik kota-kota di Indonesia.
Indeks Kota Toleran 2021 merupakan laporan kelima SETARA Institute sejak tahun 2015, 2017, 2018 dan 2020.
Kota Bogor masuk dalam peningkatan kurva tertinggi dari 10 kota terendah yang naik 21 rangking dari rangking 88 di IKT 2018 ke rangking 67 di IKT 2020.
Kemudian lanjut naik ke rangking 33 di IKT 2021.
Baca juga: SETARA Institute: Depok Jadi Kota Paling Rendah Tingkat Tolerannya pada 2021
Hal yang menarik dari sirkulasi 10 kota terendah pada lima kali penilaian IKT adalah fakta bahwa kota-kota yang berhasil keluar dari jeratan intoleransi adalah kota-kota dengan tingkat urbanisme dan metropolisme tinggi.
Kota DKI Jakarta pun yang di IKT 2017 dan 2018 ada di 10 kota terendah, per 2020 dan 2021 merangsek naik ke rangking 40.
Secara sederhana, pengalaman DKI Jakarta, Bogor, Bekasi dan Sukabumi dapat memperjelas bahwa kota dengan tingkat kompleksitas pengelolaan, berpenduduk heterogen, urban dan lepas dari kearifan lokalnya tidak berarti tidak bisa merawat toleransi dan kerukunan.
Temuan SETARA Institute pada pemajuan toleransi di kota-kota besar tersebut terletak kepada kualifikasi kepemimpinan kota.
Baca juga: Bekasi, Ambon hingga Singkawang Masuk 10 Besar Kota Paling Toleran 2021 Versi SETARA Institute
Meski secara teoritik, negara demokrasi diharapkan dapat menyeimbangkan peran antara pemerintah, swasta dan masyarakat sipil.
Pada praktiknya, penyeimbangan peran ini sangat bergantung pada kualifikasi kepemimpinan di masing-masing wilayah kota.
Wali Kota, Bima Arya di Bogor misalnya dapat menjadi aktor penggerak toleransi, terutama setelah mengabaikan secara berulang hasil IKT di 2015 dan 2017.
Bima Arya berbenah dengan menggunakan hasil temuan IKT.
Pemerintah Kota Bogor di bawah kepemimpinan Bima Arya menggerakkan muspida, tokoh lintas iman, pemuda serta Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) untuk secara bersama-sama mendeklarasikan “Bogor Kota Toleran”.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.